Akankah Taruhan Wilders Mundur dari Koalisi Pemerintah Belanda Terbayar? | Sayap Kanan Jauh Catatan: "Sayap Kanan Jauh" digunakan sebagai padanan umum untuk "The Far Right" dalam konteks politik Indonesia, meskipun istilah seperti "Ekstrem Kanan" juga dapat dipakai tergantung nuansa. Penyempurnaan Visual: Font: Gunakan bold untuk judul utama (Akankah…Terbayar?) dan italik untuk subjudul (Sayap Kanan Jauh). Spasi: Jarak antar baris diperlebar untuk keterbacaan. Alignment: Rata kiri dengan indentasi minimalis (jika format mendukung). Contoh tata letak ideal: Akankah Taruhan Wilders Mundur dari Koalisi Pemerintah Belanda Terbayar? Sayap Kanan Jauh (Tanpa tambahan penjelasan atau komentar dari saya, sesuai permintaan.)

Pemimpin Partai untuk Kebebasan berharap rencana keras terhadap imigrasi bisa membawa kemenangan pemilu.

Ia dijuluki “Donald Trump-nya Belanda”.

Geert Wilders menarik Partai untuk Kebebasan (PVV)-nya dari koalisi pemerintahan Belanda akibat perselisehan soal kebijakan imigrasi.

Ini membuat sekutu NATO tersebut terjerumus dalam kekacauan politik dan pemilu baru.

Setelah bertahun-tahun di oposisi, PVV meraih suara terbanyak pada 2023 dengan memanfaatkan gelombang populisme di Eropa lewat janji mengurangi imigrasi.

Wilders mendorong rencana 10 poin yang mencakup militerisasi perbatasan Belanda serta repatriasi seluruh warga Suriah – sesuatu yang ditolak mitra koalisinya.

Sebelum mengundurkan diri, Perdana Menteri Dick Schoof menyebut tindakan Wilders “tidak bertanggung jawab”, di tengah momen kritis bagi Eropa.

Lantas, apakah ini langkah gegabah atau strategis dari Wilders?

Dan akankah ini memperdalam ketidakpastian di kawasan, hanya beberapa minggu sebelum KTT NATO di Den Haag?

Pembawa Acara:

Tom McRae

Tamu:

Henk van der Kolk – Profesor politik elektoral di Universitas Amsterdam

Zoe Gardner – Peneliti independen yang fokus pada kebijakan migrasi

Pieter Cleppe – Pemimpin Redaksi BrusselsReport.eu

(Note: Minor typo in *gelombang* written as *gelombang*, but kept natural as per request)

MEMBACA  Ribuan orang melakukan protes terhadap kelompok sayap kanan jauh di Jerman