Rabu, 11 Juni 2025 – 16:26 WIB
Washington, VIVA – Beberapa kota di AS bersiap hadapi unjuk rasa pada Rabu, 11 Juni 2025, menentang penggerebekan imigrasi besar-besaran oleh Presiden Donald Trump.
Baca Juga:
Toko Apple dan Adidas Habis Dijarah Buntut Demo Berujung Ricuh di Los Angeles
Sementara itu, beberapa bagian Los Angeles, kota terbesar kedua di AS, dikenai jam malam untk meredakan kerusuhan yang sudah berlangsung lima hari.
Gubernur Texas, Greg Abbott dari Partai Republik, mengatakan akan mengerahkan Garda Nasional minggu ini jelang protes yang direncanakan. Pengunjuk rasa dan polisi di Austin juga bentrok pada Senin, 9 Juni 2025.
Baca Juga:
Harga Emas Hari Ini 11 Juni 2025: Produk Antam dan Global Kompak Naik Gegara Ini
Tindakan Trump mengirim Garda Nasional dan Marinir untuk redakan protes di Los Angeles memicu perdebatan nasional soal penggunaan militer di AS. Hal ini juga memperuncing ketegangan antara presiden dari Partai Republik itu dengan Gubernur California dari Partai Demokrat.
"Penyalahgunaan kekuasaan oleh presiden ini memperburuk situasi yang sudah genting, membahayakan rakyat, petugas, bahkan Garda Nasional kita. Inilah awal kemerosotan," kata Gubernur California Gavin Newsom dalam pidato video pada Selasa, 10 Juni 2025.
Baca Juga:
Dibuka Menghijau, IHSG Pede Lanjut Menguat Imbas Negosiasi Dagang AS-China
"Dia memilih eskalasi kekerasan, sandiwara, bukan keselamatan publik. Demokrasi sedang diserang," tambahnya, dikutip dari The Business Standard, Rabu, 11 Juni 2025.
Newsom dianggap menghalangi pengerahan pasukan federal. Trump lalu menyarankan agar ia ditangkap.
Diketahui, ratusan Marinir AS tiba di Los Angeles pada Selasa atas perintah Trump, setelah ia juga memerintahkan 4.000 Garda Nasional dikirim ke kota itu. Mereka akan lindungi personel dan gedung pemerintah, bukan bertugas sebagai polisi.
Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, bilang pengerahan pasukan tidak perlu karena polisi bisa tangani protes, yang umumnya damai dan terbatas di sekitar lima jalan. Namun, karena penjarahan dan kekerasan malam hari, jam malam diberlakukan di pusat kota seluas satu mil persegi, mulai Selasa malam, dan akan berlangsung beberapa hari.
Polisi menyebut beberapa grup tetap beraksi meski ada jam malam, dan "penangkapan massal" sudah dimulai. Sebanyak 197 orang ditangkap pada Selasa—lebih dari dua kali lipat total penangkapan sebelumnya.
Para pemimpin Demokrat khawatir krisis ini jadi titik panas dalam upaya pemerintahan Trump deportasi migran ilegal dan tindak tegas para penentang yang demo.
Trump, yang terpilih kembali tahun lalu berkat janji deportasi imigran ilegal, membela keputusannya dalam pidato pada Selasa:
"Para pahlawan militer tidak mengorbankan diri di medan perang hanya untuk lihat negara kita dihancurkan invasi dan pelanggaran hukum dunia ketiga."