Jumat, 13 Juni 2025 – 03:21 WIB
Madinah, VIVA – Anggota Amirulhaj, Prof. Arif Satria, melakukan pengecekan langsung ke beberapa dapur katering jemaah haji Indonesia di Madinah, Rabu (11/6/2025). Kunjungan ke dapur Smart Pots dan Sedra International Company for Catering Service ini dilakukan menjelang kedatangan jemaah haji gelombang II yang dimulai 18 Juni 2025.
Baca Juga:
Jemaah Haji Sakit Bisa Pulang Lebih Cepat, Cek Syaratnya!
Beberapa dapur yang diperiksa menyediakan makanan untuk jemaah Gelombang I dan akan dipakai lagi untuk jemaah gelombang II yang tinggal di Madinah sekitar sembilan hari sebelum pulang ke Indonesia.
Prof Arif Satria Kunjungi Dapur Sedra International Company for Catering Service
Prof. Arif Satria, yang juga Ketua ICMI, memberikan apresiasi atas fasilitas katering yang memadai. “Kami datang untuk memastikan kebutuhan makanan jemaah haji di Madinah terpenuhi sebelum pulang, distribusi lancar, dan kualitas terjaga,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya sistem kualitas, penyimpanan, dan bahan baku. “Kami melihat sistem kualitas, penyimpanan, serta sumber bahan bakunya.”
Menurutnya, layanan untuk gelombang I berjalan lancar, sehingga gelombang II bisa lebih baik. “Mereka sudah belajar dari pengalaman gelombang pertama. Ada waktu jeda yang panjang untuk penyesuaian kebutuhan,” tambahnya.
Ekspor Bumbu Meningkat Tajam
Arif menyebut kontribusi Indonesia dalam penyediaan bumbu untuk katering haji di Arab Saudi meningkat pesat. Tahun ini, ekspor bumbu mencapai lebih dari 470 ton, jauh lebih tinggi dari tahun-tahun lalu.
“Alhamdulillah, kita sudah bisa kirim bumbu dari Indonesia ke Arab Saudi. Ke depan, kita akan tingkatkan ekspor produk lain seperti ikan, sayuran, daging, dan beras,” ujarnya.
Ia berharap petani Indonesia bisa terlibat dalam pasokan makanan jemaah haji. Saat ini, bahan pangan masih banyak diimpor dari Thailand, Vietnam, Mesir, dan Cina.
Dalam kunjungan ini, Prof. Arif didampingi oleh Staf Khusus Menag Sutomo dan Kepala Biro Humas Kemenag Ahmad Fauzin.
Halaman Selanjutnya
Ekspor Bumbu Meningkat Tajam