Kamis, 31 Juli 2025 – 12:10 WIB
Tangerang, VIVA – Pasar otomotif Indonesia beberapa taun terakhir mulai didominasi merek-merek baru dari China. Dengan harga agresif dan fitur lengkap, banyak mobil mereka dijual di kisaran Rp200 juta sampai Rp300 juta.
Baca Juga:
Diskon Mobil Toyota di GIIAS 2025 hingga Rp140 Juta
Tapi, hal ini ternyata gak bikin Subaru Indonesia khawatir. Arie Christopher, CEO Subaru Indonesia, bilang bahwa kehadiran mobil China yang lebih murah tidak pengaruhi penjualan Subaru di Indonesia.
Menurutnya, konsumen Subaru punya segmen sendiri. "Subaru itu punya pasar khusus,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif di ajang GIIAS 2025, Kamis 31 Juli 2025.
Baca Juga:
Terpopuler: Suzuki Fronx Disukai Perempuan, Mobil Hybrid Solusi Realistis
Arie menjelaskan, kebanyakan pembeli Subaru sudah punya mobil lain. "Mayoritas beli Subaru sebagai mobil ketiga, keempat, atau seterusnya," katanya.
Karena itu, strategi pemasaran Subaru beda dengan merek lain yang targetin pembeli mobil pertama. Kata Arie, konsumen Subaru beli mobil bukan cuma buat transportasi sehari-hari, tapi juga gaya hidup.
Baca Juga:
Mobil Merah Menyala Ini Ludes Terjual di GIIAS 2025
“Pendekatan kami beda karena konsumen beli Subaru buat kesenangan, dipakai weekend, atau hobi,” jelasnya.
Dengan pelanggan yang lebih berpengalaman, Arie tegaskan Subaru tidak terganggu merek baru di segmen entry level. “Jadi, kehadiran mobil China murah gak pengaruhi kami sama sekali,” tegasnya.
Bahkan soal harga yang makin kompetitif, Arie bilang Subaru tetap fokus di jalurnya. “Itu bukan segmen kami, jadi ya gak ngaruh,” ucapnya.
Subaru Indonesia jual berbagai model, mulai dari Compact SUV, Mid-size SUV, Sports Coupe, sampai Sedan. Harganya mulai Rp579,5 juta hingga Rp1 miliar.
Baca Juga:
Mayoritas Pengguna Lexus di RI Nyaman dengan Elektrifikasi