Jools Lebron itu "sangat kalem, sangat mindful" — dan itulah aura yang ia bawa ke setiap konten yang dibagikannya ke lebih dari 2,5 juta pengikutnya di TikTok, Instagram, dan YouTube.
Ia tak butuh banyak hal untuk menciptakan konten gaya hidup dan makeup-nya yang khas (dan lucu banget). Tapi beberapa alat yang ia andalkan? Sangat spesifik dan sangat Jools. Setia dengan kamera depan iPhone-nya, ia sering menyeimbangkannya di mana saja — bahkan, kadang, di boneka American Girl-nya. Saat mengedit video pendek di CapCut, ia tak pernah pakai ring light. Untuk konten panjang, ia beralih ke Final Cut Pro di laptop-nya. Semua tentang alat sederhana dengan kreativitas yang berdampak besar.
"Technology is so good," kata Lebron ke Mashable di Webby Awards 2025, tempat ia menerima penghargaan Crush the Internet karena menciptakan frasa "very demure, very mindful."
Kredit: Mashable Composite: Zooey Liao/ Image Credit: Getty Images/ Apple/ Sony Electronics/ Icon Scout
Dari kamera yang ia sukai sampai kipas tangan yang tak bisa ia tinggalkan, inilah yang ada di toolkit kreator Lebron.
Kipas Tangan Baterai
Saat Lebron duduk di fireside chat Webby Creator Weekend, ia memegang aksesori andalannya: kipas tangan bertenaga baterai. Bukan soal panas, tapi lebih ke anginnya.
"Ada empat di kamarku sekarang," candanya.
Dulu ia pakai kipas tradisional, tapi bikin sedikit gerah. Sekarang, ia beralih ke model bertenaga baterai yang tahan sampai enam jam, dan selalu dibawanya. "I always have to have the wind," katanya, menegaskan bahwa tak ada syuting atau panel kreator yang lengkap tanpanya.
Sony Alpha ZV-E10
Meski iPhone setianya cukup untuk konten pendek, Lebron beralih ke Sony Alpha ZV-E10 untuk proyek panjang.
"I use a Sony ZV-E10 for my vlogs and long-form content. I like the higher quality. I love a Sony camera," jelasnya, menekankan pentingnya visual yang tajam dan bersih untuk penontonnya.
Kamera ini membantunya menciptakan konten yang terlihat profesional, di mana pun ia berada.
MacBook Pro
Ketika baru masuk dunia dewasa, ia hanya pakai ponsel untuk segalanya. Tapi belakangan, pendapatnya berubah.
"Everyone told me to get a computer," katanya sambil tertawa. "I got the computer, had it for months, OK? Didn’t touch it."
Ternyata, suara "clickity-clack" keyboard tak ia sangka akan disukainya. Kini, ia tak bisa bayangkan hidup tanpanya.
"I feel chic now," ujarnya tentang MacBook Pro-nya. "I love the clickity-clack." Ini bukan sekadar alat — tapi bagian dari rutin kreatifnya, terutama untuk mengedit video panjang dan terhubung dengan penggemarnya.