Apple Mendorong AI ke Lebih Banyak Produknya—Namun Masih Kekurangan Model yang Canggih

Apple melanjutkan pendekatan bertahapnya dalam mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke perangkat seperti iPhone, Mac, dan Apple Watch pada hari Senin, dengan mengumumkan sejumlah fitur dan peningkatan baru di WWDC. Perusahaan juga memperkenalkan Foundation Models, sebuah kerangka kerja bagi pengembang untuk menulis kode yang memanfaatkan model AI Apple.

Salah satu pengumuman AI yang paling menarik adalah Live Translation, fitur yang menerjemahkan panggilan telepon dan FaceTime dari satu bahasa ke bahasa lain secara real-time. Apple juga memamerkan Workout Buddy, asisten suara berbasis AI yang memberikan motivasi dan pembaruan berguna selama berolahraga. "Ini lari kedua minggu ini," kata Workout Buddy dalam video demo. "Kamu hebat!"

Apple juga mengumumkan peningkatan Visual Intelligence, alat yang menggunakan AI untuk meminterpretasikan dunia melalui kamera perangkat. Versi baru ini bahkan bisa menganalisis tangkapan layar untuk mengidentifikasi produk atau merangkum halaman web. Perusahaan menampilkan peningkatan Genmoji dan Image Playground, dua alat pembuat gambar bergaya dengan AI. Selain itu, Apple memperlihatkan cara menggunakan AI untuk mengotomatiskan tugas, menghasilkan teks, merangkum email, mengedit foto, dan menemukan klip video.

Namun, pengumuman tambahan ini tidak sepenuhnya menghilangkan kesan bahwa Apple masih tertinggal dalam hal AI. Perusahaan belum memiliki model yang bisa bersaing dengan OpenAI, Meta, atau Google, dan masih mengandalkan ChatGPT untuk pertanyaan-pertanyaan rumit.

Beberapa analis berpendapat pendekatan bertahap Apple dalam pengembangan AI memang diperlukan.
"Masih belum jelas apakah pengguna memilih ponsel tertentu karena fitur AI," kata Paolo Pescatore, analis PP Foresight. "Apple perlu menyeimbangkan inovasi tanpa mengecewakan basis pengguna setianya," tambahnya. "Ini bermuara pada keuntungan, dan apakah AI benar-benar mendongkrak pendapatan."

Francisco Jeronimo dari IDC mengatakan, membuka akses model AI bagi pengembang adalah langkah penting mengingat jangkauan Apple yang luas di kalangan programmer. "[Ini] mendekatkan Apple pada alat-alat AI yang sudah lama ditawarkan pesaing seperti OpenAI, Google, dan Meta," ujarnya.

MEMBACA  Waktu Akhirnya Berpihak pada Tenet

Model AI Apple, meski tidak paling canggih, berjalan di perangkat pribadi, artinya bekerja tanpa koneksi internet dan tanpa biaya akses seperti model OpenAI. Apple juga mempromosikan Private Cloud Compute, sistem yang memungkinkan pengembang menggunakan model cloud dengan keamanan data yang ketat.

Namun, Apple mungkin perlu melompat lebih besar dalam pemanfaatan AI ke depan, mengingat pesaingnya sedang mengeksplorasi cara teknologi ini bisa mengubah komputasi personal.

Google dan OpenAI telah memperlihatkan asisten AI futuristik yang bisa berbicara real-time dan melihat dunia melalui kamera perangkat. Bulan lalu, OpenAI mengumumkan akuisisi perusahaan yang didirikan desainer legendaris Apple, Jony Ive, untuk mengembangkan perangkat keras berbasis AI.