Sekjen NATO Mark Rutte juga menyatakan Eropa akan meningkatkan anggaran pertahanan secara ‘BESAR-besaran’ berkat tekanan AS.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump membagikan serangkaian pesan dari Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte yang memuji serangannya terhadap Iran serta tekanannya pada sekutu untuk menaikkan belanja militer.
Trump membagikan pesan Rutte dalam tangkapan layar yang diunggah ke situs media sosialnya, Truth Social, pada Selasa, saat ia menuju KTT NATO di Belanda.
"Presiden yang terhormat, Donald, Selamat dan terima kasih atas tindakan tegas Anda di Iran, itu sungguh luar biasa dan tidak ada orang lain yang berani melakukannya. Ini membuat kita semua lebih aman," bunyi pesan tersebut, seperti terlihat.
Setelahnya, Rutte membela keputusan Trump membagikan pesan yang tampaknya bersifat pribadi. Sekjen NATO itu menambahkan bahwa nada pesannya—yang menurut beberapa orang meniru gaya penulisan Trump—"tepat".
Pesan-pesan ini menggarisbawahi upaya Eropa menjalin hubungan produktif dengan Trump, yang kerap menyatakan benua itu harus lebih banyak berinvestasi pada kemampuan militernya. Ia juga mempertanyakan nilai kemitraan ekonomi dan keamanan AS dengan sekutu NATO di Eropa dan Kanada.
Pesan tersebut juga menegaskan pujian luas yang diterima Trump dari pemimpin Eropa atas pemboman fasilitas nuklir Iran, meski serangan itu dianggap banyak pihak ilegal menurut hukum internasional.
Dalam pesannya, Rutte memuji Trump karena mendorong negara-negara Eropa meningkatkan belanja militer, menyatakan anggota NATO telah sepakat menaikkan anggaran tersebut menjadi 5% dari PDB.
"Eropa akan membayar dengan cara BESAR, sebagaimana mestinya, dan ini akan jadi kemenangan Anda," kata Rutte, menambahkan Trump berhasil mencapai apa yang "TIDAK bisa dilakukan presiden AS manapun selama puluhan tahun."
Trump telah mendorong kenaikan belanja pertahanan NATO sejak masa jabatan pertamanya (2017-2021). Ia lama menuding sekutu NATO memanfaatkan AS dengan mengandalkan kekuatan militernya.
Sebelumnya, anggota NATO menyetujui target belanja 2% PDB. Trump mendorong angka itu naik jadi 5%, dengan 3,5% dialokasikan untuk investasi "pertahanan keras" seperti persenjataan.
Namun, beberapa negara, termasuk Spanyol, menolak seruan meningkatkan anggaran militer, menyebut tuntutan itu "tidak masuk akal".
"Ada masalah dengan Spanyol. Mereka tidak setuju, dan ini sangat tidak adil bagi yang lain, jujur saja," kata Trump kepada wartawan di Air Force One dalam perjalanannya menuju pertemuan dua hari itu.
Sementara itu, Trump terus memberikan sinyal beragam tentang komitmennya pada NATO, aliansi pertahanan bersama yang dibentuk semasa Perang Dingin. Ini menjadi fondasi kerja sama AS-Eropa sejak saat itu.
Trump lama menunjukkan ambivalensi terhadap Pasal 5 Perjanjian Atlantik Utara, dokumen pendiri NATO. Pasal itu mencakup klausul pertahanan bersama yang mewajibkan anggota NATO menganggap serangan pada satu negara sebagai serangan terhadap seluruh aliansi.
Ketika ditanya tentang komitmennya pada Pasal 5, Trump menyatakan bisa ada "banyak definisi" atas klausul tersebut. Rutte, saat ditanggapi pernyataan ini, menyatakan ia "tidak meragukan" komitmen AS pada pertahanan bersama.
Kritik terhadap NATO bukan hal baru atau eksklusif bagi Trump. Para skeptis mencatat ancaman yang dituju aliansi ini, Uni Soviet, sudah lama tiada. Sementara pendukung berargumen NATO menjadi benteng penting melawan agresi militer modern.
Namun, invasi penuh Rusia ke Ukraina tahun 2022 memberi napas baru pada organisasi ini, memperluas keanggotaannya dengan masuknya negara seperti Finlandia dan Swedia serta mendorong seruan lebih kuat untuk belanja pertahanan yang lebih besar.