Dan Begitulah…, reboot dari serial era 90-an hingga awal 2000-an, Sex and the City, akan berakhir setelah musim ketiga, begitu pengumuman HBO.
Showrunner Michael Patrick King membagikan kabar ini di Instagram, menyatakan bahwa saat menulis episode terakhir, “Aku sadar ini mungkin tempat yang tepat untuk mengakhiri.”
Diambil dari catchphrase sang tokoh utama, Carrie Bradshaw, serial ini mengisahkan kehidupan, gaya busana, dan kisah asmara para karakter di New York saat mereka berusia 50-an.
Finale dua bagian belum tayang, dan King mengaku ia serta Sarah-Jessica Parker, yang memerankan Bradshaw, “sengaja menunda pengumuman ini agar kata ‘akhir’ tidak mengganggu keseruan menonton musim ini.”
Parker, dikenal sebagai SJP, membagikan puisi dan montase foto di Instagram sebagai penghormatan atas “babak yang telah selesai.”
Rekannya, Kristin Davis (Charlotte York), menuliskan, “Aku sungguh sedih.”
Franchise ini, yang awalnya diadaptasi dari buku Candace Bushnell, sudah pernah dijadikan dua film. Namun King menegaskan, “Kisah Sex and the City benar-benar berakhir,” mengubur harapan fans akan spin-off baru.
Menurut Samba TV, pemirsa terus menurun sepanjang tiga musim. Episode perdana ditonton 1,1 juta rumah tangga AS, sedangkan yang terbaru kurang dari setengah angka itu.
Reboot ini kerap dikritik, khususnya soal diversifikasi pemerannya. Elle magazine menulis bahwa “upaya diversifikasi gagal,” sementara The Guardian menyebutnya “kompensasi berlebihan” untuk menebus “ketidaksensitifan rasial SATC di masa lalu.”
Plot hole juga ditemukan penonton—termasuk ayah salah satu karakter yang seolah mati dua kali. Lisa Todd Wexley menyebut “ayahnya meninggal tahun lalu” di musim satu, tapi di musim tiga ia muncul lagi sebelum akhirnya stroke.
Kru produksi menjelaskan rumor ini ke The Hollywood Reporter, menyatakan yang pertama meninggal adalah ayah tiri Todd-Wexley.
Musim terakhir juga mengganti karakter Che Diaz—dijuluki “tokoh terburuk di TV” oleh The Daily Beast—dengan tokoh baru yang bekerja di BBC.
Fans pun berkomentar di unggahan para pemain dan kru.
“Aku ingin serial ini terus sampai para tokohnya tinggal di panti jompo di West Palm Beach,” tulis seorang fan.
“Kami tak mau ini berakhir. Kami ingin perbaikan,” komentar lainnya.