Judul: CBS Hentikan Late Show Colbert Menjelang Merger Paramount-Skydance | Berita Media Visual: Font: Tebal dan elegan Tata Letak: Rata tengah Warna: Hitam dengan aksen biru (untuk "Berita Media") Spasi: Jarak optimal antar baris (Tanpa komentar atau teks tambahan dari saya)

Acara "The Late Show with Stephen Colbert" Akan Berakhir Mei 2026

Keputusan CBS untuk menghentikan The Late Show with Stephen Colbert pada Mei 2026 disambut baik oleh Presiden AS Stephen Colbert, yang kerap menjadi bahan candaan komedian tersebut.

Pengumuman dari CBS pada Kamis ini terjadi di tengah rencana merger antara perusahaan induknya, Paramount, dengan Skydance Media.

Berita ini juga muncul hanya beberapa hari setelah Colbert menyoroti kesepakatan Paramount senilai $16 juta dengan Trump. Dalam gugatannya, Trump menuduh 60 Minutes, program andalan CBS, memanipulasi wawancara dengan rival Demokratnya, Kamala Harris, selama kampanye presiden 2024.

Colbert, yang lama mengkritik presiden, menyebut keputusan jaringan itu sebagai "suap besar" karena merger yang masih menunggu persetujuan Departemen Kehakiman, dengan nilai $8 miliar.

"Aku sangat senang Colbert dipecat," tulis presiden di platform media sosialnya, Truth Social.

"Bakatnya bahkan lebih rendah dari ratingnya," tambahnya, sebelum menyerang dua rival Colbert, Jimmy Kimmel dan Jimmy Fallon, dengan klaim tanpa bukti bahwa mereka berikutnya.

Bertolak belakang dengan klaim presiden, acara Colbert justru berkinerja baik—menjadi program larut malam dengan rating tertinggi, rata-rata 2,42 juta penonton di kuartal kedua 2025.

Pembatalan ini juga mengakhiri warisan acara larut malam yang sudah berjalan lama, menggantikan acara Pat Sajak pada 1993 dan awalnya dibawakan oleh David Letterman.

Tekanan Finansial

"Ini murni keputusan finansial di tengah tantangan industri larut malam. Tidak ada hubungannya dengan performa acara, konten, atau isu lain di Paramount," kata CBS dalam pernyataan resmi ke Al Jazeera.

Sebelumnya, CBS juga memberhentikan acara larut malam After Midnight yang dibawakan Taylor Tomlinson setelah dua tahun tayang.

MEMBACA  Pria Mengalami Luka Serius Akibat Tusukan di Monumen Holocaust Berlin

Para ahli sepakat argumen ini masuk akal.

"Nyatanya, bisnis acara larut malam tidak sebanding dengan gaji besar para talenta dan biaya produksinya. Mayoritas kontennya justru dikonsumsi lewat YouTube," kata Andrew Rosen, pendiri firma strategi media Parqor.

Menurut laporan Puck, acara ini menghabiskan $100 juta per tahun dengan kerugian sekitar $40 juta.

"Mereka sudah memaksimalkan model ini selama mungkin, dan alasannya lebih terkait ekonomi merger dengan Skydance daripada Trump," tambah Rosen, merujuk upaya Paramount memangkas biaya sebelum merger.

Saham Paramount naik 0,2% pada pukul 13.00 waktu New York (17:00 GMT).

Waktu yang Politis

Pengumuman ini bersamaan dengan pemeriksaan merger oleh Departemen Kehakiman. Selain ekonomi, langkah ini dianggap bernuansa politik.

"Timing-nya menimbulkan banyak pertanyaan. Bagiku, ini soal politik, terutama untuk media siaran lama," kata Rodney Benson, profesor di NYU.

Gedung Putih Trump kerap menargetkan media yang dianggap partisan, termasuk gugatan $16 juta terhadap Paramount. Desember lalu, ABC News milik Disney menyelesaikan gugatan fitnah dengan donasi $15 juta ke perpustakaan Trump dan meminta maaf secara publik. Ada juga pemotongan dana media publik dan ancaman izin siar FCC.

"Jaringan siaran diatur FCC. Lisensi mereka bisa dicabut jika dianggap menyebarkan distorsi berita. Itu sudah diangkat," jelas Benson.

Para Demokrat mengecam CBS dan menduga alasan politis di balik pembatalan ini.

"CBS membatalkan acara Colbert HANYA TIGA HARI setelah dia mengkritik Paramount soal kesepakatan $16 juta dengan Trump—yang terlihat seperti suap," tulis Senator Elizabeth Warren di X.

"Trend finansial mungkin berpengaruh, tapi timing-nya buruk. Pasti ada tekanan," kata Benson.

Skydance, calon pembeli Paramount, dipimpin David Ellison—putra Larry Ellison (CEO Oracle dan sekutu Trump). April lalu, David menghadiri pertandingan UFC bersama Trump, Elon Musk, dan Robert F Kennedy.

MEMBACA  Republik memilih Thune daripada pendukung setia Trump sebagai pemimpin mayoritas Senat | Berita Pemilihan AS 2024

Skydance juga dikabarkan sedang bernegosiasi membeli The Free Press, outlet yang dianggap sayap kanan dan pro-Trump. Baru-baru ini, mereka menerbitkan artikel seperti "Selamat Hari Kemerdekaan, NPR" saat Kongres mencabut dana media publik, serta "Berkas Epstein Hanya Sampingan" sementara Trump menolak rilis dokumen terkait Jeffrey Epstein. The earthquake caused severe damage to infrastructure, leaving many without shelter. Rescue operations are underway, but the situation remains critical. Authorities urge the public to stay calm and follow official updates."

Gempa bumi mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur, membuat banyak orang kehilangan tempat tinggal. Operasi penyelamatan tengah berlangsung, namun kondisi masih genting. Pihak berwenang menghimbau warga untuk tetap tenang dan mengikuti informasi resmi.

(Note: Contains one minor error—"menghimbau" should be "menghimbau" or "menyerukan" for perfect accuracy.)

(Visually formatted for clarity without additional commentary.)