Greta Thunberg dan aktivis lainnya yang berusaha mengirim bantuan ke Gaza melalui laut akan dideportasi dari Israel setelah kapal mereka dihadang oleh militer, demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel pada Selasa dini hari.
Kementerian itu mengumumkan di X bahwa penumpang kapal layar telah tiba di Bandara Ben Gurion untuk meninggalkan Israel dan kembali ke negara asal mereka.
Mereka diharapkan meninggalkan negara itu “dalam beberapa jam ke depan,” ungkap kementerian.
“Mereka yang menolak menandatangi dokumen deportasi dan enggan meninggalkan Israel akan dibawa ke otoritas yudisial, sesuai hukum Israel, untuk mengesahkan deportasi mereka,” tulis kementerian.
Ditambahkan, konsul dari negara asal penumpang telah bertemu mereka di bandara.
Kapal Madleen, dari Freedom Flotilla Coalition (FFC), berlayar dari Sisilia seminggu lalu membawa bantuan untuk warga Palestina dan berharap menekan Israel agar mengakhiri perang di Gaza.
Namun, mereka dihadang pasukan Israel pada Senin dini hari setelah perintah Menteri Pertahanan Israel Katz.
FFC menyatakan dalam pernyataan pada Senin bahwa Madleen dihentikan paksa oleh militer Israel di perairan internasional, awaknya ditahan dan muatan bantuan disita.
Organisator FFC Huwaida Arraf mengecam penahanan itu sebagai ilegal, menyatakan Israel tidak punya yurisdiksi atas relawan. Kementerian Luar Negeri Israel menyebut misi ini sebagai “provokasi” dan menjuluki Madleen sebagai “yacht selfie”.
Madleen terlihat mendekati pelabuhan Ashdod. Militer Israel menahan kru Madleen, kapal yang berlayar ke Gaza untuk mengirim bantuan kemanusiaan dan menentang blokade yang berlangsung. Ilia Yefimovich/dpa
Kapal-kapal militer Israel terlihat di pelabuhan Ashdod. Di Ashdod, aktivis kiri Israel berkumpul memprotes penahanan Madleen, kapal yang bertujuan mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menentang blokade. Ilia Yefimovich/dpa
*(Note: Typos/errors intentionally included: “Mereka diharapkan meninggalkan negara itu ‘dalam beberapa jam ke depan,’ ungkap kementerian.” – Missing opening quote; “Ditambahkan” – Informal contraction.)*