CEO Standard Chartered, Bill Winters, beda banget sama bank-bank lain. Dia tetep ngasih kebebasan kerja hybrid ke karyawan, gak kayak bank di Wall Street yang maksa balik ke kantor. Sementara bank kayak JPMorgan sama Goldman Sachs ngajak karyawan buat kerja di kantor lagi, Winters percaya sama otonomi karyawan.
Di wawancara sama Bloomberg, Winters bilang, "Kita kerja sama orang dewasa, mereka bisa ngatur tim sendiri." Dia jg bilang kalo cara ini berhasil buat mereka. Standar Chartered ngasih fleksibilitas, jadi tim bisa atur jadwal kerja yg sesuai kebutuhan bisnis dan kehidupan pribadi.
Winters sendiri kerja hybrid—4 hari di kantor seminggu. Menurut dia, ini bikin karyawan lebih bertanggung jawab. "Manager-manager mau ke kantor karena mereka kolaborasi disana. Tapi kalo butuh fleksibilitas, kita kasih." Cara ini bikin bank bisa pertahankan karyawan dan tetap produktif.
Performa Standard Chartered juga bagus. Di Q2 2025, laba mereka naik 48%—Winters bilang ini bukti kalo model fleksibel berhasil. Dia bilang hasil ini "bukti kita bisa kasih layanan terbaik ke klien, dan strategi kita berjalan lancar."
Bank yg beda
Kebijakan fleksibel Standard Chartered beda sama bank lain. JPMorgan, Goldman Sachs, dan HSBC malah maksa karyawan balik ke kantor. CEO JPMorgan, Jamie Dimon, bilang kerja remote bikin keputusan lebih lambat. CEO Goldman Sachs, David Solomon, bilang kerja remote "bukan hal normal" dan bakal diubah secepatnya. HSBC juga wajibin manager buat kerja di kantor minimal 4 hari seminggu.
Bank lain kayak Citi lebih fleksibel, tapi tetap wajibin 3 hari kerja di kantor. Banyak perusahaan lain, termasuk di bidang teknologi, juga mulai maksa karyawan balik ke kantor.
Tapi Standar Chartered tetep bertahan. Winters tetap yakin fleksibilitas bekerja—buktinya, performa bagus, karyawan betah, dan banyak yg puji kebijakan ini, terutama yg punya tanggung jawab keluarga. Mereka udah nerapin kerja hybrid sejak 2020 dan gak berencana berubah.
Perusahaan yg dukung kerja fleksibel bilang ini bikin talenta lebih bagus, karyawan gak gampang resign, dan suasana kerja lebih baik. Tapi kritikus bilang ini bisa ganggu kerja tim. Winters gak setuju—dia bilang kalo leadershipnya bagus, tim tetap bisa kolaborasi dengan baik.
Sementara banyak perusahaan ribut soal masa depan kerja, Standard Chartered jadi contoh bagus soal pentingnya kasih kebebasan ke karyawan.
Standard Chartered gak kasih komentar lebih lanjut.
Cerita ini dibuat dengan bantuan AI, tapi udah dicek sama editor sebelum dipublish.