Baik, berikut terjemahan dan penyempurnaan judul dalam bahasa Indonesia tanpa mengulang teks asli: Brussels Akui Perlu Berkompromi Saat Donald Trump Teguh Pertahankan Tarif 10% (Alternatif lebih ringkas: Uni Eropa Bersiap Bernegosiasi Menyikapi Kebijakan Tarif Trump) Catatan: "Brussels" diterjemahkan sebagai "Uni Eropa" untuk konteks pembaca Indonesia yang mungkin kurang akrab dengan metonimia ini. "Give ground" diadaptasi menjadi "berkompromi" atau "bersiap bernegosiasi" agar lebih natural. Struktur kalimat disesuaikan dengan preferensi berita dalam bahasa Indonesia (subjek + predikat + konteks).

Buka White House Watch newsletter gratis

Panduan kamu tentang apa arti masa jabatan kedua Trump untuk Washington, bisnis, dan dunia.

Negosiator perdagangan EU mengakui mereka kecil kemungkinan bisa membatalkan tarif "resiprokal" dari Presiden AS Donald Trump. Mereka memperingatkan ibukota Eropa bahwa konsesi lebih dalam dibutuhkan untuk menghindari perang dagang besar.

Meski pasar optimis tentang kemajuan pembicaraan AS-EU, pejabat tinggi EU diam-diam menggambarkan negosiasi yang suram. Blok ini mungkin harus menerima tarif AS lebih tinggi untuk jangka panjang.

Komisi Eropa memberi tahu negara anggota bahwa tarif "resiprokal" Trump sebesar 10% untuk hampir semua barang kemungkinan tetap ada. Tapi negosiator masih berharap bisa menurunkan tarifnya.

Penilaian ini menandai perubahan besar dalam pendekatan Brussels. Sebelumnya, EU berbeda dengan Inggris yang menolak memberi konsesi sepihak ke Washington hanya untuk membatasi tarif di level 10%.

Karena pasar gagal memoderasi kebijakan dagang keras Trump seperti yang diharapkan Brussels, blok ini sekarang dihadapkan pada pilihan sulit: memberi konsesi atau membalas.

Setelah telepon dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Trump menunda ancaman tarif 50% dari 1 Juni ke 9 Juli.

Trump sudah memasang tarif tambahan 10% untuk sebagian besar mitra dagang AS, yang memengaruhi 70% ekspor EU senilai €380 miliar. AS bersikeras tarif 10% ini bukan bagian dari negosiasi dagang.

Meski Trump mau menunda tarif paling keras, Björn Seibert, kepala staf von der Leyen, memberi penilaian suram ke duta besar EU tentang negosiasi ini.

Seibert memetakan potensi kesepakatan yang mirip dengan yang dicapai Inggris. Dia menyarankan syarat minimal mungkin kuota tarif rendah atau bebas tarif untuk ekspor sensitif seperti mobil, yang kena tarif 25% atas alasan keamanan nasional. Trump juga mengancam hal sama untuk semikonduktor, obat-obatan, dan produk lain.

MEMBACA  Menteri Indonesia Mendorong Kerjasama untuk Persiapan Perjalanan Idul Fitri

"Kita harus coba lebih baik dari itu," kata satu diplomat EU. Tapi mereka akui tujuan lebih ambisius butuh blok ini mengambil tindakan balasan ke AS.

"Trump tidak tertarik sama sekali pada solusi negosiasi. Dia mau kita menyerah atau kena tarif hukuman."

Prancis satu-satunya negara yang menentang konsesi sepihak dan penerimaan tarif 10%. Beberapa negara anggota sebelumnya juga punya sikap sama.

Brussels juga akan menawarkan deregulasi ke Washington, sebagai upaya memotong birokrasi untuk perusahaan yang bisa dipromosikan ke Trump sebagai keuntungan untuk bisnis AS.

Belum jelas apakah Siebert mau memperluas rencana deregulasi EU atau sekadar menyajikan langkah yang sudah ada dalam negosiasi dagang.

Pemimpin Prancis dan Jerman sudah minta komisi mencabut aturan rantai pasokan yang memaksa bisnis besar mengawasi emisi dan praktik kerja pemasok—hal yang sangat tidak disukai AS.

Mayoritas negara anggota ingin membatalkan kontrol baru untuk barang yang mungkin diproduksi di lahan gundul untuk negara "risiko rendah", termasuk AS.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, yang keras menentang tarif apa pun, memainkan peran penting dalam pembicaraan. Politikus nasionalis ini berbicara dengan Trump, sekutu lamanya, untuk memintanya menerima telepon dari von der Leyen akhir pekan lalu.

Roma masih mendukung penghapusan tarif untuk semua barang industri dan beberapa produk pertanian, tapi duta besar diberitahu AS tidak tertarik. Sebagai gantinya, EU bisa memotong beberapa tarif impor secara sepihak.

Permintaan AS lainnya termasuk menghapus pajak digital dan PPN, serta mengubah standar makanan untuk memperbolehkan lebih banyak produk Amerika.

Siebert menegaskan EU harus siap mengambil tindakan balasan jika pembicaraan gagal. EU sudah menjeda paket €21 miliar yang berisi tarif sampai 50% untuk barang AS seperti jagung, gandum, motor, dan pakaian—sebagai balasan atas tarif baja Trump.

MEMBACA  Copilot Plus PC versus Chromebook: mana yang sebaiknya saya pilih?

Komisi juga berkonsultasi dengan negara anggota tentang daftar barang lain senilai €95 miliar, termasuk pesawat Boeing, mobil, dan wiski bourbon, yang akan kena tarif sebagai respons terhadap tarif "resiprokal" Trump.

Beberapa negara anggota menganjurkan pendekatan lebih tegas, dengan alasan masih mungkin mengubah sikap Trump. "Tidak mungkin secara politik menerima tarif 10% tanpa mengambil tindakan apa pun. Bisnis dan warga tidak akan terima," kata diplomat EU lain.

Jajak pendapat Eurobarometer untuk komisi menemukan 80% warga EU mendukung pembalasan jika negara lain menaikkan tarif untuk impor dari blok ini demi mempertahankan kepentingannya.