Banyuwangi (ANTARA) – Tim SAR gabungan menemukan satu penumpang yang meninggal dari KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali selatan, pada Minggu.
Penemuan satu korban pada hari keempat pencarian membuat total korban tewas menjadi tujuh. Sementara itu, 30 orang berhasil diselamatkan, dan operasi pencarian masih berlangsung untuk 28 orang lainnya.
Komandan Koarmada II Surabaya Grup Tempur Laut, Laksamana Pertama TNI Endra Hartono, mengatakan korban laki-laki ditemukan sekitar pukul 10:41 waktu setempat, sekitar 6 mil dari lokasi tenggelamnya KMP Tunu Prataya Jaya pada Rabu, 2 Juli.
"Mayat korban pertama kali ditemukan oleh KRI Pulau Fanildo saat melakukan survei bawah laut dan terdeteksi adanya mayat, lalu kami mengirim KRI Tongkol untuk evakuasi," kata Endra Hartono kepada wartawan di Banyuwangi, Minggu.
Korban, yang identitasnya belum diketahui, ditemukan oleh tim SAR dalam posisi tengkurap, mengenakan kemeja biru navy dan celana pendek, lanjutnya.
KRI Tongkol, yang membawa satu korban meninggal, tiba di Dermaga Pusri, Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, sekitar pukul 13:30 waktu setempat. Mayat kemudian langsung dibawa ambulans ke RSUD Blambangan untuk identifikasi.
"Sebelum diserahkan ke keluarga, mayat akan menjalani identifikasi lebih lanjut," ujarnya.
Pada Sabtu, 5 Juli, tim SAR gabungan dari Dinas Navigasi Kemenhub menemukan benda di dasar laut pada kedalaman 40-60 meter yang diduga merupakan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya.
Lokasi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya kini bergeser sekitar 800 meter dari lokasi awal feri yang tenggelam pada Rabu, 2 Juli. Kapal tersebut mengangkut 53 penumpang, 12 awak, dan 22 kendaraan.
Berita terkait: TNI’s 80 personnel join Bali Strait ferry search
Berita terkait: Minister directs KNKT probe into Bali ferry tragedy
Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025