1.573 Sapi Perah Diimpor RI dari Australia untuk Tingkatkan Produksi Susu Impor 1.573 Sapi Perah dari Australia demi Meningkatkan Produksi Susu di Indonesia RI Datangkan 1.573 Ekor Sapi Perah dari Australia untuk Dorong Produksi Susu 1.573 Sapi Perah Australia Tiba di Indonesia untuk Perkuat Pasokan Susu Lokal Indonesia Impor 1.573 Sapi Perah dari Australia untuk Genjot Produksi Susu

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertanian mengumumkan kedatangan 1.573 sapi perah dari Australia, bertujuan untuk memperkuat produksi susu dalam negeri dan meningkatkan produktivitas peternak lokal.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, mengonfirmasi pada Minggu bahwa 1.088 sapi tiba melalui Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo, Jawa Timur, pada Sabtu, sedangkan 485 sapi tiba lebih dulu pada Jumat melalui Pelabuhan Tanjung Wangi di Banyuwangi.

Dia menyatakan bahwa impor ini mendukung program Pemerintah dalam Percepatan Produksi Susu dan Daging Sapi Nasional (P2SDN), yang menargetkan peningkatan populasi sapi perah sebanyak satu juta ekor hingga 2029.

“Ini bagian dari strategi kami yang lebih luas untuk menjamin ketahanan pangan dan mendukung program Makanan Bergizi Gratis,” ujarnya, mencatat bahwa produksi susu dalam negeri saat ini hanya memenuhi 21 persen dari kebutuhan nasional, yang mencapai 4,6 juta ton per tahun.

Sapi-sapi impor ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas peternak lokal dan mempercepat upaya menuju swasembada susu.

Direktur Kesehatan Hewan, Imron Suandy, menambahkan bahwa sapi-sapi tersebut diimpor dengan protokol kesehatan hewan yang ketat, dimulai sebelum pengiriman dan berlanjut setelah tiba di Indonesia.

Semua hewan telah bersertifikat sehat dan bebas dari penyakit menular, dengan dokumen internasional yang lengkap.

“Ini mencerminkan komitmen kami terhadap kesehatan hewan dan keamanan pangan berbasis hewan,” katanya.

Pemerintah juga telah mencabut kuota impor untuk semua jenis sapi hidup—termasuk sapi potong, penggemukan, dan perah—sebagai langkah strategis untuk menjaga pasokan daging dan susu serta memperkuat ketahanan pangan nasional.

Penerjemah: Muhammad Harianto, Raka Adji
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Ukraina Mengungkapkan 6 Gedung Diplomatik Asing di Kiev Rusak Akibat Serangan dari Rusia