Awalnya aku ingin mencoba robot vacuum 3i G10+ karena tertarik dengan fitur kompresi debunya—hal yg kupikirkan setelah kecewa sama Roomba 205 DustCompactor. G10+ juga mengompres debu, jadi nggak perlu sering kosongin tempat sampah atau pake dock otomatis. Tapi yg bikin kaget, performanya jauh melebihi ekspektasi, apalagi harganya di bawah $500.
Pertanda kecerdasannya terlihat saat pertama kali memetakan apartemenku. Berhasil membedakan ruangan, kecuali area dapur dan ruang tamu yg terbuka. Bahkan bisa mengenali kamar tidur dan kamar mandi berkat deteksi tempat tidur dan toilet lewat LiDAR.
Ini detail pemetaan di aplikasi 3i…
Credit: Leah Stodart / Mashable
…bandingin sama aplikasi Roomba.
Credit: Leah Stodart / Mashable
LIHAT JUGA:
Shark vs. Roomba: Perbandingan robot vacuum terbaik
G10+ juga menghindari kaus kaki dan "kotoran palsu" (gula merah). Meski bisa mendeteksi kabel charger lewat aplikasi, kadang masih terlanjur lewat. Tapi bahkan robot vacuum paling canggih pun masih suka kesandung kabel. Bandingin sama Roomba 205 yg suka nyasar atau nyangkut di karpet!
Fitur paling mengejutkan? Kamera livestream. Jarang ada di robot vacuum seharga $500—biasanya di atas $1.000. Memang awalnya kedengeran berlebihan, tapi pemilik hewan peliharaan pasti ngerti pentingnya bisa ngecek kondisi peliharaan dari jauh.
Mashable Trend Report
Bisa dikendalikan manual pake tombol panah buat fokus ke objek tertentu.
Credit: Leah Stodart / Mashable
Aku biasanya skeptis sama robot vacuum murah, tapi daya sedot 18.000 Pa G10+ masuk kategori tertinggi di pasaran—hanya beda 2.000 Pa dari favoritku di 2025, Roborock Saros 10R ($1.599,99). Ada beberapa level sedotan, dan gerakannya lebih lambat di karpet. Bahkan berhasil membersihkan keset kamar mandi tanpa membuatnya berantakan.
Saat zone cleaning, G10+ membersihkan dengan pola grid seperti Shark Matrix. Hanya tersisa sedikit beras saat aku sengaja menumpahkannya di lantai—90%-nya langsung bersih dalam dua kali sapuan.
LIHAT JUGA:
Inovasi robot vacuum yg semakin nggak jelas
G10+ juga bisa mopping, meski kain pel datarnya kurang efektif dibanding robot mop dengan putaran. Tapi ada sikat kecil yg menjangkau pinggiran dinding—hasilnya cukup rapi di sudut kamar mandi.
Lihat sikat bundar kecil yg membersihkan dekat pintu?
Credit: Leah Stodart / Mashable
Satu-satunya "keluhan" cuma masalah desain yg terkesan kuno, mirip robot vacuum tahun 2000-an. Tapi fitur kompresi debunya bikin itu nggak relevan. Karena nggak butuh dock, G10+ bisa disimpan di bawah furnitur (aku taruh di bawah TV).
Dari teknologi penghindar rintangan, kamera livestream, sampai daya sedot super kencang, 3i G10+ jauh lebih canggih dari robot vacuum budget lain yg pernah kucoba. Nggak fair kalau cuma disebut "tiruan Roomba 205".