Rekaman Perang di Ukraina Menangkap Drone Meledak yang Berbeda, Menempuh Jarak Jauh dalam Misi Bunuh Diri untuk Meledakkan Jembatan.

Sebuah video terbaru menunjukkan sebuah kendaraan darat tak berawak asal Ukraina membawa bahan peledak untuk meledakkan jembatan jalan.

Kendaraan robotik ini melakukan perjalanan lebih dari dua mil untuk mencapai tujuannya, menghindari ancaman potensial di sepanjang jalan.

Kendaraan darat tak berawak sebelumnya telah digunakan di Ukraina untuk menanam bahan peledak, mengangkut persediaan, dan membersihkan ranjau.

Rekaman baru dari perang di Ukraina menunjukkan sebuah kendaraan darat tak berawak yang penuh dengan bahan peledak melakukan perjalanan selama beberapa mil untuk menyerang sebuah jembatan jalan.

Perjalanan drone robotik ini, yang mencakup navigasi yang hati-hati di sekitar apa yang tampaknya menjadi bahan peledak yang belum meledak dan melintasi lanskap yang beku, menyoroti peran kendaraan darat tak berawak dalam mengangkut amunisi, membersihkan ranjau, hingga tampaknya melakukan misi bunuh diri dengan bahan peledak.

Video ini dibagikan secara online minggu ini oleh akun informasi open source. Rekaman ini tampaknya awalnya diposting oleh jurnalis Ukraina, Andriy Tsaplienko, di akun Telegramnya. Business Insider tidak dapat secara independen memverifikasi detail yang dilaporkan dalam video ini, tetapi keterangan yang menyertai video tersebut menyebutkan bahwa kendaraan ini melakukan perjalanan lebih dari dua mil.

⚡️Sebuah drone kamikaze berbasis darat Ukraina dilengkapi dengan bahan peledak seberat 55 kilogram berhasil melewati wilayah yang dikuasai musuh sejauh 4 km dan menonaktifkan sebuah jembatan jalan pic.twitter.com/QoBvbzdqlY

– Ukrainian Front (@front_ukrainian) 25 Januari 2024

Pada awal rekaman video, seorang tentara memeriksa kendaraan darat tak berawak yang penuh dengan bahan peledak sebelum akhirnya dikemudikan secara jarak jauh menuju tujuannya, melalui jalur berdebu dan bersalju.

Video ini, yang tampaknya diambil oleh sebuah drone udara, melacak perjalanan kendaraan tersebut yang lambat namun mantap di area terbuka, termasuk saat kendaraan hampir menabrak apa yang tampaknya merupakan roket yang belum meledak di sebuah ladang dekat dengan sebuah tank yang ditinggalkan.

MEMBACA  Houthi di Yaman mendukung serangan Iran terhadap Israel.

Akhirnya, drone tersebut berhasil mencapai bawah jembatan jalan yang besar, dan meledak di bawahnya. Luas kerusakan belum diketahui.

Misi bunuh diri kendaraan darat tak berawak ini dikabarkan dilakukan di wilayah yang dikuasai musuh, tulis Tsaplienko di Telegram.

UGV (Unmanned Ground Vehicles) melayani berbagai peran di Ukraina dan telah didokumentasikan mengangkut amunisi untuk pasukan, mengangkut dan menanam ranjau, serta membersihkan ancaman peledak dari medan perang. Rusia juga menggunakannya, seperti yang terlihat dalam video di bawah ini yang menampilkan kendaraan Uran-6 untuk membersihkan ranjau.

Beberapa UGV, seperti kendaraan THeMIS yang dimiliki Ukraina, dirancang untuk mengungsikan pasukan yang terluka dan mengangkut persediaan.

Tak lama setelah dikonfirmasi adanya pengiriman pertama THeMIS ke Ukraina, sebuah lembaga pemikir Rusia yang memiliki kaitan dengan lembaga militer Rusia menawarkan hadiah uang tunai sebesar 1 juta rubel, atau $16.000, kepada siapa pun yang dapat menangkap salah satu drone tersebut dan mengantarkannya ke Kementerian Pertahanan Rusia dalam kondisi utuh.

Peran dukungan darat dan pertempuran UGV ini berbeda dari banyak sistem tak berawak lainnya di Ukraina. Banyak sistem tak berawak melakukan misi serupa dengan yang terlihat dalam video UGV tersebut: mengemudi, berlayar, atau terbang menuju target dan meledakkan diri.

UAV (Unmanned Aerial Vehicles), yang telah membentuk sebagian besar pertempuran di Ukraina, sering digunakan untuk misi serangan satu arah, menjatuhkan bahan peledak, dan rekognisi. Serangan drone FPV khususnya telah sulit bagi kedua belah pihak. Ukraina juga telah menggunakan perahu drone yang meledak, kapal permukaan tak berawak, atau USV, yang dilengkapi dengan bahan peledak, untuk menyerang target di laut.

Baca artikel asli di Business Insider

MEMBACA  Sopir Taksi Online yang Memburu Penumpang Wanita dan Meminta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Nyenyak