Perwira tersebut merupakan satu dari tujuh orang yang mengendarai mobil lapis baja yang menewaskan seorang pengemudi ojek online, insiden yang memicu protes massa.
Diterbitkan Pada 3 Sep 20253 Sep 2025
Pihak berwenang Indonesia telah memecat seorang perwira polisi yang terlibat dalam tewasnya pengemudi ojek online yang terkena kendaraan lapis baja kepolisian dalam upaya meredakan unrest antigovernment yang sedang berlangsung.
Juru bicara polri Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan pada Rabu bahwa perwira Cosmas K Gae telah bertindak “tidak profesional” selama unjuk rasa, menyebut perilakunya sebagai “tindakan yang tercela”.
Sebagai sanksi, ini mengharuskan “pemecatan tidak dengan hormat sebagai anggota kepolisian nasional”, ujar Trunoyudo dalam komentar kepada wartawan yang disiarkan oleh stasiun penyiaran Kompas TV.
Cosmas, yang merupakan satu dari tujuh perwira yang ditahan terkait insiden itu, tidak berada di kursi depan kendaraan. Ia terlihat menangis dalam rekaman sidang dan mengatakan dirinya tidak pernah berniat membunuh siapapun, menurut lembaga berita Reuters.
Perwira yang diberi sanksi menyatakan sedang mempertimbangkan banding, sementara nasib enam perwira lainnya masih belum ditentukan.
Presiden Prabowo Subianto pada Senin mencabut beberapa tunjangan bagi anggota legislatif, termasuk tunjangan perumahan sebesar $3.000 yang kontroversial.
Kemarahan terhadap kesenjangan yang meningkat
Sejak pekan lalu, protes, yang dipimpin oleh mahasiswa, buruh, dan kelompok hak asasi manusia, telah merebak di seluruh negeri menentang kesenjangan ekonomi, fasilitas anggota DPR, dan kekerasan polisi.
Setidaknya 10 orang tewas selama demonstrasi, yang telah memicu sejumlah penjarahan dan kerusuhan serta dihadapi dengan gas air mata dan peluru karet yang ditembakkan oleh aparat keamanan.
Menurut Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), setidaknya 20 orang masih dinyatakan hilang per Senin.
Presiden Subianto telah menyatakan bahwa polisi dan tentara akan bersikap tegas terhadap kekerasan dalam demonstrasi.
Sementara itu, pejabat parlemen bertemu dengan setidaknya 10 persatuan mahasiswa, yang tuntutannya mencakup pembebasan para demonstran, dan penyelidikan atas tuduhan Prabowo bahwa sebagian kerusuhan dalam unjuk rasa tersebut cenderung pada “pengkhianatan dan terorisme”.
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia menyerukan investigasi independen atas kekerasan polisi dan membandingkan tingginya tunjangan anggota DPR dengan kesulitan ekonomi yang dialami masyarakat.
“Ini seolah-olah mereka memanfaatkan kami di setiap pemilihan… Tetapi setelah mereka menang, kami dilupakan,” kata ketua BEM Agus Setiawan.
Menurut Sufmi Dasco Ahmad, wakil juru bicara parlemen dan anggota senior partai Prabowo, mahasiswa akan diberi kesempatan untuk menyampaikan tuntutan langsung kepada pemerintah pada Kamis.