Dari Apple hingga Nvidia, perusahaan teknologi Amerika Serikat telah menerima pengecualian sementara dari tarif tinggi Presiden Donald Trump. Bagi perusahaan lain, kerusakan yang diakibatkan oleh tarif yang ada pada ekspor China mungkin akan berakibat fatal.
Saat Trump mundur dari tepi untuk sebagian besar negara – mengumumkan jeda 90 hari pada sebagian besar tarif “resiprokal” nya pada hari Rabu – ia menggandakan tekanan pada China, akhirnya meningkatkan pajak impor pada barang-barangnya hingga 145 persen.
Trump telah mengusung agenda proteksionisnya sebagai sesuatu yang penting untuk menghidupkan kembali industri AS. Namun, banyak perusahaan AS telah terbiasa dengan impor murah dari China. Bagi sebagian besar dari mereka, harga akan naik dan keuntungan akan turun.
Beijing juga telah merespons langkah-langkah Trump dengan tarif balasan sendiri, sekarang mencapai 125 persen. Ekspor AS ke China, terutama produk pertanian, akan sangat terkena dampak oleh tarif menyeluruh China.
Berikut adalah situasi hubungan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia dan perusahaan AS yang mungkin paling terkena dampak:
Keadaan perdagangan AS-China
Meskipun ketegangan antara AS dan China semakin meningkat, Washington dan Beijing tetap menjadi mitra perdagangan utama.
Menurut data dari Kantor Perwakilan Perdagangan AS, total perdagangan barang antara AS dan China mencapai $582,4 miliar pada tahun 2024. Setelah Kanada dan Meksiko, China adalah mitra perdagangan terbesar ketiga Amerika.
Impor AS dari China mencapai $438,9 miliar sementara ekspornya sebaliknya mencapai $143,5 miliar. Akibatnya, defisit perdagangan AS dengan China mencapai $295,4 miliar tahun lalu, lebih besar dari negara lain.
Pada hari Jumat, Kementerian Perdagangan China mengumumkan peningkatan tarif pada barang-barang AS dari 84 persen menjadi 125 persen, menegaskan bahwa Beijing akan “berjuang sampai akhir” sesaat setelah Washington meningkatkan tarif AS pada impor China menjadi 145 persen.
Pada malam Jumat, Bea dan Cukai AS mengeluarkan pemberitahuan yang mengkecualikan beberapa produk teknologi dari tarif yang dikenakan pada barang-barang China.
Bea dan Cukai mencantumkan 20 kategori produk, termasuk komputer, smartphone, dan pemroses data otomatis. Juga termasuk peralatan semikonduktor, chip memori, dan layar datar.
Pengecualian tersebut menjadi sebuah lega bagi perusahaan teknologi besar, termasuk Apple, yang sangat bergantung pada manufaktur China. Namun, meskipun semua tarif setelah 2 April dihapuskan untuk sementara, barang-barang elektronik ini masih menghadapi tarif 20 persen yang dikenakan oleh Trump sebelum 2 April.