Federal Reserve Amerika Serikat akan terus menunggu dan melihat perkembangan ekonomi sebelum memutuskan apakah akan menurunkan suku bunga acuan, kata Ketua Jerome Powell, sikap yang bertolak belakang dengan seruan Presiden Donald Trump agar pemotongan segera dilakukan.
“Untuk saat ini, kami berada dalam posisi yang baik untuk menunggu dan mempelajari lebih lanjut tentang arah ekonomi sebelum mempertimbangkan perubahan kebijakan,” kata Powell dalam pernyataan tertulis pada Selasa di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR AS yang dipimpin Partai Republik.
Powell telah memberi tahu anggota Kongres bahwa Fed atau bank sentral AS tidak dimaksudkan untuk mendukung atau mengkritik rencana tarif Trump, melainkan hanya menangani dampak yang diantisipasi terhadap inflasi.
“Kami [Federal Reserve] tidak berkomentar soal tarif,” ujar Powell. “Tugas kami adalah mengendalikan inflasi, dan ketika kebijakan memiliki implikasi jangka pendek dan menengah yang signifikan, maka inflasi menjadi tanggung jawab kami.”
Menanggapi usulan anggota Partai Republik agar suku bunga diturunkan—seperti yang terus didesak Trump—Powell mengatakan proyeksi inflasi yang lebih tinggi tahun ini banyak disepakati para ekonom.
“Semua peramal profesional yang saya tahu… mengharapkan kenaikan signifikan inflasi sepanjang tahun ini,” jelas Powell, merinci keengganan Fed untuk memotong suku bunga sementara aspek utama kebijakan perdagangan Trump masih belum terselesaikan.
Perubahan yang Mendekat
Powell mengatakan bank sentral perlu waktu lebih lama untuk melihat apakah kenaikan tarif mendorong inflasi lebih tinggi sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga. Ia juga memperkirakan Fed akan mendapat banyak informasi tentang dampak tarif terhadap inflasi dalam beberapa bulan ke depan, dengan efek tarif mulai terlihat dalam data Juni.
“Kenaikan tarif tahun ini kemungkinan akan mendongkrak harga dan membebani aktivitas ekonomi,” kata Powell dalam kesaksiannya di awal sidang.
“Dampak pada inflasi mungkin bersifat sementara, mencerminkan pergeseran satu kali pada tingkat harga. Namun, efek inflasi juga bisa lebih bertahan… Untuk saat ini, kami berada dalam posisi yang tepat untuk menunggu informasi lebih lanjut sebelum mempertimbangkan perubahan kebijakan.”
Setelah kesaksian Powell dirilis, investor mengurangi ekspektasi bahwa bank sentral akan memotong suku bunga pada pertemuan Juli, dan meningkatkan peluang pemotongan di September, dengan kemungkinan satu lagi menjelang akhir tahun.
Kesaksian Powell, seperti biasa dalam penampilan dua tahunannya di Kongres, sebagian besar mengikuti pernyataan kebijakan terbaru Fed pekan lalu. Pejabat Fed secara bulat memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,5% tanpa sinyal pemotongan dalam waktu dekat.
Proyeksi ekonomi baru yang dirilis saat itu menunjukkan pejabat Fed memperkirakan dua kali pemotongan suku bunga sebesar 0,25% pada akhir tahun, sesuai dengan harga pasar saat ini.
Beberapa hari terakhir, dua gubernur Fed yang ditunjuk Trump menyatakan suku bunga bisa turun pada pertemuan Juli karena inflasi belum merespons tarif. Sementara itu, dua presiden bank regional masih khawatir inflasi akan meningkat di sisa tahun ini.
Trump, yang menunjuk Powell sebagai ketua Fed di masa jabatan pertamanya tetapi diperkirakan akan menggantikannya musim semi depan, terus menyerukan pemotongan besar-besaran suku bunga.
“Seharusnya suku bunga lebih rendah setidaknya dua sampai tiga poin,” tulisnya di media sosial sebelum sidang, menyebut Powell sebagai “orang yang sangat keras kepala dan bodoh” yang ia harap “ditegur oleh Kongres.”
Powell telah membangun aliansi kuat di Kongres selama tiga masa jabatannya sebagai ketua Fed, sering dipuji oleh Republikan dan Demokrat atas pengawasannya.
Dalam kesaksiannya, Powell mengatakan ekonomi tetap dalam “posisi solid”, dengan pengangguran rendah dan inflasi jauh di bawah puncaknya di masa pandemi.
Tapi banyak kebijakan perdagangan Trump masih belum pasti, dengan tenggat 9 Juli untuk kenaikan tarif terhadap sejumlah negara semakin dekat.
Hasil dari perubahan kebijakan itu akan sangat penting bagi Fed untuk dipahami, kata Powell.
“Perubahan kebijakan terus berkembang, dan dampaknya terhadap ekonomi masih belum pasti,” ujarnya.
Komentar Powell soal inflasi muncul saat kepercayaan konsumen mulai turun lagi. Laporan bulanan Conference Board hari ini menunjukkan setengah dari kenaikan kepercayaan konsumen sejak Mei telah terhapus.
“Inflasi dan harga tinggi menjadi kekhawatiran penting konsumen pada Juni,” bunyi laporan itu. “Meski begitu, ada sedikit lebih banyak yang menyebut inflasi mulai mereda dibanding bulan lalu.”