Menteri Perdagangan Piyush Goyal: India Siap Bernegosiasi demi Kepentingan Nasional, Bukan Sekadar Tenggat Waktu
Pernyataan Menteri Perdagangan dan Industri Piyush Goyal muncul jelang batas waktu yang ditetapkan Gedung Putih pada 9 Juli bagi negara-negara untuk membuat kesepakatan individual dengan AS.
India siap membuat kesepakatan dagang demi kepentingan nasional, tetapi tidak hanya untuk memenuhi tenggat waktu, kata Piyush Goyal.
Ditanya apakah kesepakatan bisa tercapai sebelum batas waktu 9 Juli yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump bagi semua negara untuk bernegosiasi, Goyal menegaskan, "Kepentingan nasional selalu jadi prioritas utama. Jika kesepakatan baik bisa dicapai, India selalu siap bekerja sama dengan negara maju."
Ia menambahkan, "India tidak pernah membuat kesepakatan dagang berdasarkan tenggat waktu… Kami hanya menerima jika sudah final dan menguntungkan bangsa."
Pada 2 April, Trump mengancam memberlakukan tarif impor bagi semua produk AS. Untuk India, tarif awalnya 26%. Namun, pada 9 April, dia menangguhkan tarif tersebut selama 90 hari dan memberlakukan tarif sementara 10% sembagi negara-negara merundingkan kesepakatan dagang dengan Washington. Tenggat waktunya berakhir 9 Juli.
"Perjanjian dagang hanya mungkin jika menguntungkan kedua belah pihak—harus win-win," ujar Goyal.
Pekan ini, pejabat India kembali dari Washington setelah kunjungan panjang untuk menyelesaikan masalah yang tersisa. Pembicaraan dagang India-AS terhambat oleh perbedaan soal bea masuk komponen mobil, baja, dan produk pertanian.
India menolak membuka sektor pertanian dan susu sementara meminta tarif lebih menguntungkan untuk produknya di AS dibandingkan negara seperti Vietnam dan China.
Selain itu, India mengusulkan tarif balasan terhadap AS di WTO, menyatakan tarif 25% Washington untuk mobil dan suku cadang akan memengaruhi ekspor India senilai $2,89 miliar.