Nintendo telah menjual lebih dari 3,5 juta unit Switch 2 dalam cuma empat hari, awal yang sangat bagus untuk konsol baru pertama mereka dalam delapan tahun.
Perusahaan Jepang ini udah jual lebih banyak dibanding Switch pertama yg terjual sekitar 2,7 juta unit di bulan pertama tahun 2017. Angka yg dirilis hari Rabu ini menunjukkan target jual 15 juta unit sampai Maret taun depan bisa tercapai. Ini juga mendukung prediksi analis bahwa Nintendo bisa jual lebih banyak kalau stoknya cukup.
Gamer dari Tokyo sampai San Francisco ngantri berjam-jam minggu lalu buat dapetin gadget paling ditunggu taun ini. Switch 2 yg lama ditunggu ini sukses lanjutin kesuksesan Switch pertama yg punya desain hybrid bisa dimainin di TV atau dibawa-bawa.
Rilis Switch baru dianggap sebagai momen penting buat industri ini, bakal pengaruhi keputusan bisnis para partner dan kompetitor selama bertahun-tahun. Di saat margin tipis dan budget development naik, konsol baru yg populer bisa bikin sektor ini lebih hidup dan seimbangin dominasi beberapa game live-service aja.
Masalah pertama buat Nintendo adalah bagaimana memenuhi permintaan yg sangat tinggi.
Presiden Shuntaro Furukawa sudah minta maaf karena banyak pelanggan yg gagal dapetin konsol lewat lotre. Perusahaan asal Kyoto ini udah minta partner mereka percepat produksi. Mereka juga kerja sama dengan situs jual-beli online kayak Rakuten, Mercari, dan LY Corp buat bikin susah para scalper.
Konsol ini diproduksi terutama di Cina oleh partner seperti Foxconn. Saham Nintendo turun lebih dari 3% di Tokyo karena khawatir tarif bisa ganggu pasokan.
“Perkembangannya bagus,” kata Hideki Yasuda, analis di Toyo Securities. “Yg penting sekarang tingkatkan kapasitas produksi ke depannya.”
Kalo stok kurang terus, pembeli bisa cari alternatif lain dan momentum bakal turun.
Prioritas Nintendo adalah pertahankan momentum peluncuran selama mungkin, kata Furukawa ke analis bulan Mei. Ini lebih sulit karena harga Switch 2 lebih mahal dari sebelumnya ditambah ekonomi global yg lemah.
Furukawa juga peringatin bahwa harga konsol bisa naik tergantung kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Cerita ini tayang pertama kali di Fortune.com