Buka White House Watch newsletter gratis
Panduan kamu tentang arti masa jabatan kedua Trump untuk Washington, bisnis, dan dunia.
Para pemimpin Republik mengabaikan kekhawatiran bahwa undang-undang pajak penting Trump bisa gagal karena konfliknya dengan Elon Musk. Partai ini bersatu mendukung presiden AS.
Keduanya bertengkar hebat Kamis lalu setelah perselisihan soal "undang-undang indah" Trump berubah jadi permusuhan yang bisa menggagalkan RUU.
Tapi para pemimpin Republik tetap mendukung Trump, bilang Musk tidak punya pengaruh untuk memengaruhi anggota parlemen melawan presiden.
"Jangan pernah ragu atau tantang presiden AS," kata Mike Johnson, Ketua DPR, Jumat lalu.
Musk minggu ini menyebut RUU itu "kekejian menjijikkan," menyerang Trump langsung, minta dia dipecat, ancam bikin partai saingan, dan sebut dia punya kaitan dengan Jeffrey Epstein.
Sekutu Trump dan Musk minta mereka berbaikan karena takut perpecahan di koalisi Republik dan rusaknya hubungan Washington-Silicon Valley.
Tapi yang paling dikhawatirkan adalah RUU penting Trump bisa gagal.
"Ini seperti pesawat yang kena turbulensi berat, Musk mengeluarkan semua masalahnya dengan RUU," kata Ron Bonjean, strateg Republik. "Tapi pesawat masih terbang dan tetap di jalurnya."
RUU ini memperpanjang pemotongan pajak 2017 sambil memotong program sosial. Sudah kontroversial karena bisa tambah utang AS $2,4 triliun.
Musk bilang RUU "berlebihan dan boros" akan tingkatkan defisit. Tapi Trump bilang Musk cuma kesal karena insentif mobil listrik dihapus.
RUU nyaris lolos di DPR bulan lalu tapi sulit di Senat karena anggaran besar.
Thomas Massie, anggota Republik, bilang RUU ini "sekarat" dan harus dibatalkan.
Tapi kebanyakan anggota parlemen tidak ingin melawan Trump.
"Drama mungkin meningkat, proses melambat," kata Ken Spain. "Tapi akhirnya Republik akan ikuti Trump. Bagi presiden, kegagalan bukan pilihan."
Bahkan, konflik ini bisa bantu RUU lolos karena senator tidak mau dilihat satu kubu dengan Musk.
"Musk tidak populer di Senat atau pemerintahan. Hanya Trump yang suka dia," kata John Feehery. "Ini malah memudahkan Republik loloskan RUU, karena orang-orang akan dukung Trump, bukan Musk."
Trump minta RUU disahkan dan ditandatangani sebelum 4 Juli, target yang ambisius.
Clayton Allen bilang kecil kemungkinan konflik pengaruhi jadwal. Dia prediksi 70% RUU lolos sebelum 4 Juli, 80% sebelum reses Agustus.
Satu lobi yang bekerja dengan staf parlemen bilang pertengkaran Musk-Trump cuma "hiburan sampingan."
"Perbedaan antara DPR dan Senat masih harus diselesaikan, tapi itu urusan anggota," katanya. "Kalau hampir sepakat, hanya presiden yang bisa mendekatkan."