Pada 2030, Dia Bukan Lagi Presiden: Peringatan dari Internal Republik Soal Status Trump yang Tak Berkuku, Ancaman Daya Beli dan Kasus Epstein Guncang Masa Jabatan

Citra Donald Trump yang dulu terlihat sangat kuat di politik sekarang mulai retak. Dia kesulitan untuk memahami kekhawatiran rakyat Amerika tentang biaya hidup yang mahal. Dia juga gagal menghentikan upaya dari beberapa anggota Partai Republik untuk menerbitkan lebih banyak dokumen dari kasus Jeffrey Epstein.

Dua masalah ini datang setelah kemenangan Partai Demokrat di pemilu baru-baru ini. Menjelang pemilu untuk Kongres tahun depan, situasi ini jadi peringatan untuk Trump yang biasanya merasa paling berkuasa di Washington.

Dia sudah mengubah pemerintah federal dengan cara yang keras, mengirim tentara ke beberapa kota, mengabaikan masalah hukum dari operasi militer, dan memulai proyek renovasi seperti balai mewah di Gedung Putih.

Tapi pendekatan agresif Trump di periode keduanya tidak mengubah kenyataan politik. Banyak orang tidak puas dengan perekonomian, meskipun inflasi sekarang lebih rendah dibandingkan saat Joe Biden jadi presiden. Trump rencananya akan membahas masalah ini dalam sebuah konferensi.

Selain itu, ada fakta bahwa Trump tidak bisa mencalonkan diri lagi menjadi presiden karena aturan konstitusi, walaupun dia ingin tetap berkuasa.

Republik Thomas Massie mengingatkan partainya tentang hal ini. Dia mendesak para anggota dewan untuk mendukung undang-undang yang akan memaksa Departemen Kehakiman menerbitkan dokumen tentang Epstein.

“Saya ingatkan teman-teman Republik yang sedang putuskan cara投票—Donald Trump bisa lindungi kamu di distrik merah sekarang dengan kasih dukungan,” kata Massie. “Tapi di tahun 2030, dia bukan presiden lagi, dan kamu akan dianggap投票 melindungi pedofil jika tidak mendukung keluarnya file-file ini. Presiden tidak bisa lindungi kamu nanti.”

File-file Epstein jadi titik tekanan

Epstein, yang meninggal karena bunuh diri beberapa tahun lalu, adalah pelanggar seks yang terkenal karena hubungannya dengan orang kaya dan berkuasa. Ini membuatnya menjadi sumber kemarahan dan teori konspirasi tentang kejahatan di kalangan elit Amerika.

MEMBACA  CEO McDonald's Akui Harga Makanan Terlalu Mahal, Beri Potongan Harga untuk Konsumen

p>Trump awalnya menentang undang-undang tentang Epstein, menyebutnya sebagai kelanjutan dari penyelidikan yang telah mengikutinya selama bertahun-tahun. Tapi tiba-tiba dia berubah pikiran dan mengatakan sekarang dia mendukung vote tersebut.

Ini pengakuan bahwa Trump mengalami kekalahan langka di Kongres yang dikontrol Partai Republik, di mana anggota partainya biasanya segan untuk membatasi wewenangnya.

Sementara dia berusaha mengontrol anggota Partai Republik, Trump juga berusaha mencegah kekalahan dalam pemilu tahun depan. Jika Demokrat mengontrol Kongres, mereka bisa menghentikan agenda Trump dan menyelidiki pemerintahannya.

Dia mendesak pemimpin negara bagian untuk menggambar ulang distrik kongres agar peluang partainya lebih baik. Dia bahkan mengancam akan mendukung calon lain untuk melawan anggota dewan yang tidak mendukung redistricting.

“Kita harus pertahankan Mayoritas dengan harga apapun,” tulis Trump di media sosial. “Partai Republik harus melawan!”

Kekhawatiran pemilih tentang biaya hidup jadi masalah besar

Untuk menang, Partai Republik perlu menangani kekhawatiran ekonomi rakyat Amerika, yang kadang-kadang terabaikan karena fokus Trump pada kebijakan luar negeri dan imigrasi.

Trump mengakui bahwa beberapa harga barang konsumen “sedikit lebih tinggi.” Masalah ini membuatnya mengurangi beberapa tarif, yang merupakan bagian penting dari agenda ekonominya. Pemerintahannya menurunkan pajak untuk impor produk seperti kopi, daging sapi, dan buah tropis. Ini seperti pengakuan bahwa tarif ternyata menaikkan harga, bertentangan dengan janjinya.

Presiden juga usulkan dividen $2,000 untuk semua orang Amerika kecuali orang kaya, dananya dari pendapatan tarif. Tapi tidak ada jaminan Kongres akan setuju, apalagi pemerintah masih punya masalah utang. Memberikan uang tunai ke orang-orang juga berisiko menaikkan inflasi, yang justru ingin dihilangkan Trump.

Kemenangan Partai Demokrat di New Jersey, Virginia, dan tempat lain bulan ini adalah tanda ketidakpuasan terhadap cara Trump menangani perekonomian.

MEMBACA  Menghapus Data Genetik Anda dari 23andMe? Ada Cara, Tapi Juga Ada Kendalanya

Neil Newhouse, seorang pencari suara Republik, mengatakan kemenangan Demokrat tidak mengejutkan, tapi “yang menarik perhatian kami adalah seberapa dalam dan luasnya kemenangan mereka.”

Dia memperingatkan bahwa partainya bisa membuat kesalahan yang sama seperti Presiden Joe Biden, yang inflasinya tinggi saat mencoba meyakinkan pemilih bahwa masalah akan segera berlalu.

“Kita bisa bilang harga turun terus-terusan,” kata Newhouse. “Tapi kalau mereka tidak lihat sendiri di toko bahan makanan, perkataan kita tidak ada artinya.”