Konsensus Washington yg memuji keuntungan perdagangan bebas dan disiplin fiskal kayaknya bakal jadi sejarah aja.
Ini gara2 Presiden Donald Trump mulai perang dagang dan dorong RUU pajak-pengeluaran yg didukung Partai Republik, yg nambah triliunan defisit.
Sementara itu, Partai Demokrat masih bingung sendiri masih kena efek populismenya Trump yg bikin dia balik ke Gedung Putih. Kekacauan ini nunjukin benturan visi ekonomi baru.
Mark Blyth, ahli ekonomi politik dari Brown University, bilang ekonomi sedang menuju perubahan besar, meski sistem ekonomi dominan belum jelas bentuknya.
“Ekonomi global sedang di-upgrade dan coba sistem operasi baru – kayak restart total, yg belum pernah kita liin hampir seabad,” tulisnya di Atlantic minggu lalu.
Keributan ini keliatan akhir minggu ini pas pemimpin teknologi Elon Musk dan Sam Altman nunjukin ketidaksenangan mereka dengan sistem dua partai.
Musk umumkan dia bakal bikin partai politik baru setelah ribut sama Trump soal RUU besar yg baru disahkan. “Kita tinggal di sistem satu partai, bukan demokrasi,” tweet Musk.
CEO Tesla dan SpaceX ini sebelumnya udah ngingetin soal “perbudakan utang” dari RUU pajak dan kritik perlakuan terhadap kredit pajak energi terbarukan.
Begitu juga, CEO OpenAI Sam Altman bilang Partai Demokrat udah salah jalan dan dia sekarang “nggak punya rumah politik”. Dia juga komentar soal calon walikota NYC yg bilang “kita nggak butuh miliarder”.
“Aku percaya sama techno-kapitalisme,” tulis Altman. “Orang harus bisa bikin banyak duit, tapi kita juga harus cari cara bagi-bagi kekayaan.”
Menurut Blyth, sistem ekonomi baru belum keliatan karena idenya masih diperdebatkan. Dia bilang visi MAGA itu campuran industri 1950-an, kebijakan imigrasi 1940-an, plus sedikit politik luar negeri ala abad 19.
Ada juga aliran “Dark Enlightenment” di teknologi dimana miliarder Silicon Valley bayangin ekonomi masa depan otomatisasi dan eksplorasi ruang angkasa.
Di sisi lain, Demokrat masih mewakili status quo, meski ada sayap kiri populis dari Ocasio-Cortez dan Bernie Sanders. Ada juga visi “kelimpahan” yg mau kebijakan pro-pertumbuhan.
Perbedaan ini keliatan pas sosialis demokratik Zohran Mamdani menang pemilu NYC dengan janji layanan bus gratis, bekuin sewa, naikkan upah minimum, dan pajak orang kaya.
Sebaliknya, Gubernur California Gavin Newsom baru aja bikin reformasi hukum lingkungan biar lebih gampang bangun perumahan.
“Tatanan ekonomi baru sedang terbentuk – artinya masih bisa dibentuk,” tulis Blyth. “Tapi waktu kita sedikit. Jika nggak ada ide baru tentang ekonomi ini untuk siapa, modernisasi yg mundur ini bisa menang.”