Jakarta (ANTARA) – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melanjutkan uji kelayakan dan kepatutan untuk calon duta besar ke beberapa negara, mulai dari Mesir hingga Korea Utara, di Kompleks Parlemen pada Minggu ini.
Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta menyatakan ada dua sesi ujian, mirip dengan hari sebelumnya (5/7). Setiap sesi menguji enam kandidat, jadi total ada 12 kandidat hari ini.
Sukamta menjelaskan bahwa di hari pertama, 12 kandidat sudah mengikuti tes. Mereka yang sudah ikut tes di hari pertama tidak perlu ikut lagi kali ini.
Beberapa negara tujuan calon duta besar antara lain Mesir, Korea Utara, Oman, dan Malaysia, tambahnya.
Dalam tes ini, calon duta besar diminta menjelaskan dan menerjemahkan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto ke dalam implementasi praktis hubungan bilateral, jelasnya.
"Seberapa baik pemahaman mereka, bagaimana kinerjanya, dan apa target mereka. Kurang lebih begitu," katanya.
Ia menekankan bahwa semua kandidat yang direkomendasikan pemerintah sama pentingnya. Meski ada klasifikasi dalam pekerjaan diplomatik, seperti pangkat dan nilai strategis, pada dasarnya semuanya setara.
"Yang paling penting adalah memastikan (duta besar) cocok dengan negara tujuan," tegas Sukamta.
Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono mengatakan pada Sabtu (5/7) bahwa tidak ada pertanyaan tentang isu khusus dalam tes, mengingat duta besar akan dikirim ke berbagai negara.
Laksono menyebut pemerintah telah memberikan daftar rekomendasi untuk 24 negara sekutu dan organisasi internasional. Namun, ini bukan hal pasti, dan DPR bisa menerima atau menolak saran tersebut.
Menurutnya, keputusan tergantung pada kemampuan masing-masing kandidat. Tapi, ia yakin pemerintah memilih orang terbaik untuk setiap negara.
Laksono berpendapat pemerintah pasti sudah pertimbangkan matang-matang dan punya alasan untuk calon yang diajukan, mengingat situasi geopolitik saat ini sangat dinamis.
Berita terkait:
- Calon duta besar berbagi pandangan setelah evaluasi DPR
- Parlemen akan menilai 24 calon duta besar akhir pekan ini
- Indonesia berupaya isi pos duta besar yang kosong, termasuk AS dan Jepang
Penerjemah: Bagus Ahmad Rizaldi, Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025