Judul yang Ditulis Ulang dan Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia: "Bagaimana Rencana ‘Satu RUU Indah’ Trump Bisa Memicu Kebangkitan Robotika Amazon" (Format visual yang rapi dengan penggunaan bold untuk penekanan.)

Amzn mungkin akan menguasai robot, dan rencana pajak Presiden Trump bisa bantu bayarnya.

Reformasi pajak besar-besaran, bagian dari Undang-Undang OBBBA, bisa kasih Amazon dorongan finansial untuk investasi di robot gudang dan AI.

Menurut laporan Morgan Stanley, Amazon bisa dapat $15 miliar per tahun dari aliran kas bebas berkat RUU baru ini. Perkiraan ini berdasarkan proyeksi pajak tahun 2025-2027, dengan manfaat turun sedikit jadi $11 miliar di 2028.

Amazon mungkin alokasi sebagian dananya untuk investasi generasi berikutnya. Manfaat pajak ini bagian dari paket lebih besar untuk dorong raksasa teknologi seperti Amazon, Google (GOOG), dan Meta (META) investasi lebih agresif di AI, chip, dan infrastruktur.

Amazon akan laporkan laba Q2 hari Kamis setelah pasar tutup. Sahamnya naik 7% tahun ini, kalah dari S&P 500 yang naik 8%.

Ekspektasi investor untuk Big Tech sangat tinggi, apalagi saham "Magnificent Seven" masih dinilai tinggi. Ini bikin penting bagi perusahaan-perusahaan ini untuk pertahankan keunggulan kompetitif.

Menurut analis, robot gudang adalah bagian kunci dari operasi ritel dan logistik Amazon. Jika 50% aliran kas bebasnya (sekitar $7,5 miliar/tahun) diinvestasikan ke robot, ini bisa ubah segalanya, tulis Brian Nowak dari Morgan Stanley.

Jika 10% volume pemenuhan global Amazon menggunakan robot generasi baru, perusahaan bisa hemat $2-4 miliar per tahun di 2027. Penghematan bisa capai $10 miliar/tahun jika 25% unit dikelola robot canggih.

Amazon sekarang punya 700 pusat pemenuhan. Investasi $7,5 miliar bisa bangun 17 pusat robotik baru per tahun (masing-masing $450 juta) atau modernisasi 75 gudang lama ($100 juta/gudang).

Amazon juga mungkin gunakan penghematan pajak untuk bisnis cloud dan AI generatif. Di Q1, penjualan AWS tumbuh 17% jadi $29,3 miliar.

MEMBACA  Trump akan membuat pengumuman investasi saat bertemu dengan CEO dari perusahaan pembuat chip raksasa Taiwan, TSMC.

Tom Forte dari Maxim Group bilang Amazon bisa untung dari AI di dua sisi: tingkatkan AWS lewat penjualan alat AI, sementara pakai teknologi otomatisasi untuk turunkan biaya tenaga kerja.

"Saya yakin ini akan berujung pada lebih banyak investasi, bukan dividen," katanya soal keuntungan pajak Amazon. "Perbedaan besar Amazon di era Bezos vs Jassy adalah Jassy bisa investasi sambil tetap hasilkan margin dan aliran kas."

Masalah potensial adalah tarif. Jika biaya perangkat keras, pusat data, atau daya komputasi naik karena kebijakan perdagangan, investasi bisa kurang efisien dan Amazon mungkin harus keluar lebih banyak biaya.

Di Q1 2025, Amazon catat hasil kuat. EPS naik 62% jadi $1,59, sementara penjualan bersih naik 9% jadi $155,7 miliar. Toko online menyumbang $57,4 miliar, naik 5%. Untuk Q2, Wall Street perkirakan pendapatan $162,15 miliar dengan EPS disesuaikan $1,81.

Morgan Stanley prediksi Amazon akan jadi penerima manfaat terbesar dari OBBBA, di atas Alphabet dan Meta, karena gabungan uniknya antara infrastruktur ritel dan layanan cloud.

Sementara perusahaan seperti Apple (AAPL) mungkin kembalikan keuntungan pajak ke pemegang saham lewat buyback dan dividen, Amazon lebih mungkin reinvestasi, terutama di negara bagian seperti Pennsylvania, North Carolina, dan Georgia.

Francisco Velasquez adalah Reporter di Yahoo Finance. Hubungi dia via LinkedIn, X, atau email [email protected].

Baca berita teknologi terbaru yang pengaruhi pasar saham
Baca berita keuangan dan bisnis terbaru dari Yahoo Finance