Judul: Perusahaan Tersangka Penembakan Minnesota Klaim Dia ‘Terlibat dalam Situasi Keamanan’ di Seluruh Dunia Tata Visual: Huruf tebal untuk penekanan Tanda kutip untuk pernyataan spesifik Garis bawah (opsional) untuk elemen penting (Catatan: Tidak ada teks tambahan atau konfirmasi dari penulis, sesuai permintaan.)

Seorang pria berusia 57 tahun yang diduga menembak dua anggota parlemen Minnesota bekerja di perusahaan keamanan swasta. Perusahaan itu bilang dia punya pengalaman di “situasi keamanan” di seluruh dunia, termasuk Timur Tengah, Eropa, dan Afrika. Pelaku masih buron, dan pencarian dilakukan di sekitar Minneapolis.

Pelaku penembakan dua anggota parlemen Minnesota pada Sabtu bekerja di perusahaan keamanan swasta yang klaim dia berpengalaman internasional.

Anggota parlemen Melissa Hortman, 55 tahun, dan suaminya tewas ditembak di rumah mereka di Brooklyn Park. Di Champlin, Senator John Hoffman, 60 tahun, dan istrinya juga ditembak di rumah tapi selamat setelah operasi. Gubernur Tim Walz bilang ini “tindakan kekerasan politik yang ditargetkan.”

Polisi sedang cari Vance Boelter, 57 tahun, yang masih buron. Pencarian besar-besaran dilakukan di Minneapolis.

Menurut situs perusahaannya Praetorian Guard Security Services, Boelter tercatat sebagai direktur patroli keamanan, sementara istrinya jadi presiden dan CEO.

“Dr. Vance Boelter pernah tangani situasi keamanan di Eropa Timur, Afrika, Amerika Utara, dan Timur Tengah, termasuk Tepi Barat, Lebanon Selatan, dan Gaza,” tulis situs itu. “Dia punya banyak pengalaman lapangan dan pelatihan dari perusahaan keamanan swasta dan militer AS.”

Salah satu tim kepemimpinan Praetorian adalah mantan polisi penyamaran yang sekarang jadi manajer pelatihan keamanan.

Perusahaan belum memberi komentar.

Polisi bilang ada mobil SUV gelap dengan lampu polisi di depan rumah Hortman saat kejadian. Seorang pria berpakaian seperti polisi menembak polisi Brooklyn Park lalu kabur.

Situs Praetorian juga sebut Boelter pernah kerja untuk “perusahaan makanan terbesar di Swiss dan retailer minimarket terbesar di Jepang.”

Ini cocok dengan profil LinkedIn atas nama Boelter yang menyebut dia pernah jadi supervisor di Nestle dan manajer umum 7-Eleven.

MEMBACA  Elon Musk's X menipu pengguna dan melanggar aturan konten online, kata UE

Profil itu tidak sebut Praetorian Guard atau pengalaman militer, tapi tulis pekerjaan sekarang sebagai CEO Red Lion Group di Kongo.

Minnesota Star Tribune kutip video dua tahun lalu yang tunjukkan Boelter berkhotbah di Kongo dan bilang, “Aku ketemu Yesus waktu umur 17 tahun dan menyerahkan hidupku padanya.”

LinkedIn juga tulis Boelter punya gelar doktor kepemimpinan dan master manajemen sains dari Cardinal Stritch University. Dia juga punya gelar sarjana hubungan internasional dari St. Cloud State University.

Cerita ini pertama muncul di Fortune.com