"Israel Serang Fasilitas Nuklir Isfahan Iran Sementara Trump Pertimbangkan Masuk ke Perang" (Tata letak yang lebih baik dengan spasi dan format yang rapi)

Buka newsletter White House Watch gratis

Panduan kamu untuk memahami arti masa jabatan kedua Trump bagi Washington, bisnis, dan dunia.

Israel menyerang fasilitas nuklir Iran dekat Isfahan, melanjutkan serangan udara sementara Presiden Donald Trump memutuskan apakah AS akan ikut perang di Timur Tengah.

Menurut media Ibrani dan Iran, pasukan Israel menyerang fasilitas di permukaan, salah satu dari beberapa target sebelumnya untuk melemahkan program nuklir Iran.

Tapi, bagian terpenting program nuklir Iran, yaitu fasilitas pengayaan uranium di bawah gunung Fordow, masih aman dari senjata konvensional Israel. Hanya bom "bunker-buster" Amerika yang dibawa pesawat B-2 Stealth yang bisa menghancurkannya.

Gedung Putih bilang Kamis bahwa Trump akan putuskan "dalam dua minggu ke depan" apakah AS akan serang Iran, keputusan yang bakal memperparah konflik ini.

Dominasi Israel di langit Iran telah sangat mengurangi kemampuan peluncuran misil Iran dan menghilangkan banyak pemimpin militer senior sejak serangan mendadak tanggal 13 Juni.

Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei bersembunyi setelah ancaman jelas dari menteri pertahanan Israel bahwa dia juga bisa dibunuh.

Kesuksesan militer Israel bikin Trump enggan setuju permintaan Iran bahwa semua perundingan harus dilakukan saat gencatan senjata.

"Sulit berhenti ketika lihat Israel unggul dalam perang dan Iran kurang baik," kata Trump, menolak putaran pertama perundingan di Geneva yang dipimpin Eropa. "Eropa tak bisa bantu ini." AS tidak hadir di perundingan.

Seseorang yang tahu isi perundingan Jumat bilang menteri luar negeri Prancis, Jerman, dan Inggris memperingatkan Iran bahwa mereka mungkin harus hapus syarat tidak mau berunding dengan AS saat diserang Israel, untuk "cegah AS gabung operasi."

"Kami suruh mereka pikirkan baik-baik syarat mereka," kata orang itu. "Kami bilang intervensi militer AS sedang direncanakan sekarang."

MEMBACA  CEO Impact Biomedical Frank D. Heuszel Membeli $1,128 dalam saham biasa oleh Investing.com

Trump tolak penilaian intelijen AS bahwa Iran tidak gunakan fasilitas pengayaan uranium di Fordow untuk buat senjata nuklir. Dia setuju dengan klaim PM Israel Benjamin Netanyahu bahwa Tehran tinggal hitungan minggu untuk buat bom.

Direkomendasikan

"Dia salah," kata Trump ke wartawan ketika ditanya soal kesaksian direktur intelijen nasional Tulsi Gabbard ke Kongres tahun ini, yang bertentangan dengan klaim Netanyahu bahwa Iran sedang buat bom.

Gabbard bilang Maret lalu bahwa intelijen AS percaya Iran tidak sedang buat senjata nuklir dan Khamenei tidak lanjutkan program yang dihentikan tahun 2003.

Tapi Jumat malam, Gabbard tulis di X bahwa jika Iran putuskan selesaikan bom, mereka bisa "produksi senjata nuklir dalam beberapa minggu atau bulan."

Menurut agen berita Iran Fars, serangan Israel semalam kena beberapa bagian fasilitas nuklir, tapi tidak ada tanda kebocoran radiasi.

Militer Israel juga klaim telah bunuh dua pemimpin senior Pasukan Quds, bagian dari Garda Revolusi Iran. Keduanya terlibat dalam pendanaan dan pelatihan milisi proksi Iran di wilayah itu.