Berikut judul yang telah direvisi dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia: — 2 ETF dengan Imbal Hasil Dividen Menggiurkan di Atas 20% — (Penulisan judul menggunakan format yang rapi dan menarik, sesuai kaidah visual yang baik)

Tabungan uang tumbuh seiring waktu oleh Nattanan23 via Pixabay

Buat beberapa investor, saham dividen tradisional gak cukup buat penuhi kebutuhan pendapatan. Ini buat minat baru muncul di beberapa exchange-traded funds (ETF) dengan hasil tinggi.

Dana-dana ini punya yield tinggi, didorong sama strategi covered call yang targetin indeks atau bahkan saham individu.

Ini dua dana yang layak diperhatikan sekarang.

YieldMax TSLA Option Income Strategy ETF (TSLY) udah diperdagangkan sejak November 2022. Dana ini bagi bagi dividen tiap bulan dengan yield 62,37%, atau $4,83 per saham.

TSLY turun 43% sejak awal tahun dan turun 54% dalem 52 minggu terakhir.

www.barchart.com

Dana ini punya expense ratio 0,99%, atau $99 untuk investasi awal $10.000, dan mengelola aset sekitar $1,09 miliar.

Strategi TSLY berdasarkan pendekatan synthetic covered call. Daripada pegang saham Tesla (TSLA) langsung, dana ini bikin eksposur panjang sintetis dengan beli call option dan jual put option, biasanya dengan jangka waktu 6 bulan sampai setahun dan strike price dekat harga pasar Tesla.

Untuk hasilin pendapatan, TSLY jual short-term call options—biasanya jatuh tempo dalem sebulan—dengan strike price 0% sampai 15% di atas harga Tesla sekarang. Cara ini memungkinkan partisipasi dalam pergerakan harga Tesla tapi membatasi keuntungan bulanan sampai sekitar 15%, sementara risiko turun tetap ada kalo saham Tesla jatuh.

Portfolio TSLY didukung strategi berbasis options, dengan alokasi termasuk obligasi, kas, saham, dan posisi saham pendek. Holdings terbesarnya gabungan kontrak options Tesla dan surat utang AS dengan jatuh tempo berbeda, bikin komposisi TSLY beda dari ETF saham tradisional.

Roundhill S&P 500 Target 20 Managed Distribution ETF (XPAY) bagian dari Roundhill Investments dan mulai diperdagangkan tanggal 31 Oktober 2024. Fitur unik XPAY adalah pembayaran dividen bulanan, dengan pembayaran terakhir $0,953 per saham pada 11 Juni 2025 dan forward payout $11,43. Ini artinya yield sekitar 21%.

MEMBACA  Meningkatkan ekonomi Inggris sedikit membangkitkan harapan kemenangan Konservatif dalam pemilu.

Per 2 Juli 2025, XPAY turun 4% sejak awal tahun. Total aset yang dikelola sekitar $5,1 juta.

www.barchart.com

XPAY dikelola aktif dan lacak kinerja indeks S&P 500 ($SPX), tapi dengan cara unik. Daripada pegang indeks langsung, dana ini investasi minimal 80% asetnya di FLEX Options yang sangat in-the-money pada SPDR S&P 500 ETF Trust (SPY), memberi eksposur sintetis ke return S&P 500. Cara ini bikin XPAY bisa ikut pasar saham sambil kelola arus kas untuk dukung target pembayaran bulanannya.

Dana ini gak pakai leverage dan gak tawarkan perdagangan options. Expense ratio-nya 0,49%, kompetitif untuk ETF yang dikelola aktif. Holdings XPAY terkonsentrasi, dengan 100% dialokasikan ke 10 posisi teratas, semuanya terkait eksposur S&P 500 berbasis options.

Ngejar yield di atas 20% dengan TSLY dan XPAY adalah langkah berani, dan ETF ini nunjukin betapa kreatifnya strategi pendapatan sekarang.

Meski pembayaran tinggi datang dengan risiko nyata dan kemungkinan erosi modal, ini tawarkan pendekatan baru buat hadapi kenaikan biaya hidup. Kalo pasar tetap volatil dan inflasi terus ada, dana-dana ini bisa terus dapat perhatian. Untuk sekarang, mereka layak dipantau sebagai solusi pendapatan.

Pada tanggal publikasi, Ebube Jones gak punya posisi (langsung atau tidak langsung) di sekuritas yang disebut di artikel ini. Semua info dan data di artikel ini cuma untuk tujuan informasi. Artikel ini awalnya terbit di Barchart.com.