Sudah lama sekali, politisi dan investor Amerika melihat Italia dan Yunani sebagai contoh negara yang boros dengan uang. Italia terkenal karena pemerintahannya yang sering berganti, dan Yunani karena dapat banyak bantuan uang dan masalah ekonomi.
Tapi sekarang, menurut perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF), justru hutang Amerika yang tumbuh paling cepat. Hutang AS sudah lewat 38 triliun dolar dan akan naik dari 125% menjadi 143% dari PDB pada tahun 2030. Ini artinya Amerika akan punya hutang lebih besar dari Italia dan Yunani, negara-negara yang dulu dianggap contoh buruk.
Penyebab terbarunya adalah undang-undang “One Big, Beautiful Bill” dari Presiden Donald Trump. UU ini memotong pajak dan menambah pengeluaran pemerintah, termasuk untuk proyek pertahanan “Golden Dome”. Pakar memperkirakannya UU ini akan menambah hutang 4 triliun dolar dalam 10 tahun.
Memang, kebijakan Trump ini sebenarnya mirip tingkat pengeluarannya dengan pemerintahan sebelumnya. Kebijakan untuk covid-19 saja menghabiskan 5 triliun dolar, dan membuat defisit anggaran yang sangat besar.
Sementara itu, perekonomian Italia dan Yunani justru sudah lebih stabil. Italia berhasil menurunkan defisitnya di bawah batas Uni Eropa. Yunani juga sudah memotong rasio hutangnya hampir setengah. Kedua negara ini sekarang malah punya kelebihan anggaran.
“Ini adalah momen yang simbolis,” kata seorang ahli. “AS mulai punya defisit terus-menerus, sementara Italia dan Yunani, setelah belajar dari pengalaman pahit, sekarang hidup sesuai kemampuan mereka.”
Tapi, perubahan ini mungkin tidak bertahan lama. Seorang ahli dari Italia mengatakan kebijakan Trump bisa membuat pemerintah di Eropa ikut-ikutan boros lagi.
Untuk saat ini, situasinya sangat ironis. Banyak orang di Washington dulu memandang rendah ekonomi Eropa yang lambat,” kata seorang ekonom. “Tapi ketika angkanya seperti ini, percakapannya berubah.”