Setelah Uji Fit and Proper, Adik Luhut Bahas Hubungan Bilateral Indonesia-Jepang

Sabtu, 5 Juli 2025 – 17:55 WIB

Jakarta, VIVA – Nurmala Kartini Sjahrir menjelaskan beberapa materi saat menjalani fit and proper test atau uji kelayakan calon duta besar (dubes) untuk Jepang (Tokyo) di Komisi I DPR RI pada Sabtu, 5 Juli 2025.

Baca Juga:
Ada Adik Luhut Binsar Pandjaitan hingga Eks Menko Kemaritiman Jalani Fit And Proper Test Calon Dubes

Nurmala mengaku membahas hubungan bilateral Indonesia dan Jepang di berbagai bidang.

"Kalau di bidang diplomasi, bagaimana hubungan bilateral dengan negara-negara, apakah itu di bidang ekonomi, perlindungan warga negara, juga bagaimana kita meningkatkan kerja sama kesehatan, dalam berbagai hal, tapi terutama juga kita harus lihat energi terbarukan kita," ujar Nurmala di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Baca Juga:
6 Calon Dubes Jalani Fit And Proper Test, Ada Nurmala Kartini Sjahrir hingga Indroyono Soesilo

Selain itu, Nurmala juga menyoroti hilirisasi yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Jepang disebut sebagai salah satu negara dengan teknologi canggih. Namun, Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang luar biasa.

"Kita punya program hilirisasi. Jepang adalah negara maju dengan teknologi di segala bidang, tapi jangan lupa Indonesia punya sumber daya alam yang besar, juga SDM yang sedang kita tingkatkan menuju Indonesia emas 2045," jelasnya.

Baca Juga:
Komisi I DPR Gelar Fit And Proper Test 12 Calon Dubes Hari Ini

Nurmala berharap Indonesia bisa menjalin hubungan bilateral dengan Jepang untuk memajukan program Presiden Prabowo, termasuk hilirisasi.

"Hubungan bilateral kita dengan Jepang sudah 67 tahun sejak 1958. Jadi, kita harus tingkatkan kerja sama ini," katanya.

Adik Luhut Binsar Pandjaitan itu juga menyoroti tenaga kerja di Jepang. Menurutnya, Jepang sangat terbuka bagi WNI yang ingin meningkatkan keterampilan.

MEMBACA  Apa yang Terjadi dengan Saham Palantir Setelah Memperbarui Kolaborasi dengan Rio Tinto?

"Dalam ketenagakerjaan, kita harus manfaatkan peluang ini. Jepang sangat perhatian dan sekarang lebih fleksibel, sehingga memudahkan alih teknologi dan peningkatan SDM kita," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya