Rio de Janeiro, Brasil (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto mendarat di Pangkalan Udara Galeão di Rio de Janeiro, Brasil, sekitar pukul 6.30 waktu setempat pada Sabtu pagi untuk menghadiri KTT BRICS dan melakukan serangkaian pertemuan bilateral.
Ini merupakan partisipasi pertamanya di forum BRICS sejak Indonesia resmi menjadi anggota penuh blok ekonomi berkembang ini pada 6 Januari 2025.
Saat tiba, Prabowo disambut oleh perwakilan pemerintah Brasil, termasuk Duta Besar Laudemar Gonçalves de Aguiar Neto, sekretaris promosi perdagangan, sains, teknologi, inovasi, dan budaya di Kementerian Luar Negeri Brasil, serta perwakilan Angkatan Udara Brasil.
Di kaki tangga pesawat, Prabowo yang mengenakan setelan safari cokelat didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya yang keluar lebih dahulu. Presiden disambut dengan upacara kehormatan militer, termasuk tembakan salut dan gestur formal militer.
Presiden juga disambut oleh Duta Besar RI untuk Brasil, Edi Yusup, dan Atase Pertahanan KBRI di Brasília.
Setelah upacara penyambutan, Presiden dan rombongan diantar ke hotel mereka, Sheraton Grand Rio, yang berjarak sekitar 30 menit dari bandara.
Prabowo dijadwalkan berada di Brasil hingga 9 Juli 2025. Agendanya termasuk menghadiri KTT Pemimpin BRICS pada 6-7 Juli di Museum Seni Modern (MMA) Rio de Janeiro, dilanjutkan pertemuan bilateral dengan Brasil di Brasília pada 8-9 Juli.
Pangkalan Udara Galeão menjadi pintu masuk resmi bagi kepala negara dan delegasi yang datang melalui udara untuk KTT BRICS. Delegasi Malaysia dan Vietnam tiba lebih awal untuk acara ini.
BRICS adalah forum koordinasi politik dan diplomatik yang terdiri dari sebelas negara Global Selatan: Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Etiopia, Indonesia, dan Iran.
Blok ini bertujuan memperkuat kerja sama ekonomi, politik, dan sosial antaranggota serta meningkatkan pengaruh negara berkembang dalam tata kelola global.
BRICS mendorong legitimasi dan partisipasi setara dalam lembaga global seperti PBB, IMF, dan Bank Dunia.
Awalnya dicetuskan pada 2001 sebagai akronim untuk Brasil, Rusia, India, dan China (BRIC), blok ini resmi menjadi forum politik pada 2006. Setelah Afrika Selatan bergabung pada 2011, namanya berubah jadi BRICS.
Kelompok ini menggelar Pertemuan Menteri Luar Negeri pertamanya pada 2006 dan KTT Kepala Negara perdana pada 2009. Setelah krisis finansial global 2008, BRICS mulai berkoordinasi untuk reformasi tata kelola ekonomi global.
Di KTT Johannesburg 2023, enam negara baru disetujui bergabung pada 2024-2025: Mesir, Etiopia, Indonesia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
BRICS yang memiliki kepresidenan bergilir fokus pada tiga pilar utama: kerja sama politik-keamanan, kolaborasi ekonomi-keuangan, dan pertukaran antarwarga.
Di KTT Kazan 2024, blok ini memperkenalkan kategori “negara mitra” yang mencakup Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Uganda, dan Uzbekistan.
*Penerjemah: Primayanti
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025*