Jakarta (ANTARA) – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq meminta kawasan elite Pantai Indah Kapuk (PIK) yang mencakup sebagian Jakarta Utara dan Jakarta Barat untuk membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan mengelola sampahnya sendiri.
"Dengan populasi sekitar 300 ribu orang, PIK bisa menghasilkan kurang lebih 150 ton sampah per hari," ujarnya saat berkunjung ke pasar di kawasan tersebut pada Minggu.
Ia menyatakan Kementerian Lingkungan Hidup akan melakukan verifikasi lapangan untuk menilai kepatuhan PIK dalam pengelolaan sampah.
"Tujuan kami adalah memastikan PIK bisa mandiri mengelola 150 ton sampah harian tanpa membebani Pemprov DKI," jelas Nurofiq.
Menteri itu juga menyoroti pabrik Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara, yang mampu mengubah 2.500 ton sampah menjadi bahan bakar alternatif tiap hari.
Dengan itu, dia menyarankan kemitraan saling menguntungkan, di mana PIK bisa mengirim sampahnya ke pabrik RDF sebagai bahan baku.
"Kami sudah punya Fasilitas RDF Rorotan di Jakarta Utara. PIK bisa bekerja sama dengan fasilitas ini untuk menyelesaikan masalah sampahnya," katanya.
Sebelumnya, Nurofiq mendorong Pemprov DKI untuk mengoperasikan penuh pabrik RDF pada Juli guna mengurangi beban di TPST Bantargebang yang sudah kelebihan kapasitas.
"Kami ingin fasilitas RDF beroperasi pada Juli karena infrastrukturnya sudah memadai," ucapnya usai inspeksi pengelolaan sampah di Jakarta Utara tanggal 28 Juni.
Ia juga mengaku telah berkoordinasi dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung untuk mengatasi masalah sampah ibu kota, terutama karena Jakarta Utara terpilih sebagai wilayah percontohan inisiatif nasional pengolahan sampah.
"Pak Gubernur sangat serius menangani ini. Beliau berkomitmen mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mempercepat penanganan masalah sampah," tegas Nurofiq.
Berita terkait:
- Wakil menteri dorong aksi tingkat rumah tangga atasi krisis sampah
- Pemerintah akan perketat pengawasan pengelolaan sampah di pasar
- Jakarta didesak tangani krisis sampah lebih serius
Penerjemah: Prisca T, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025