loading…
Enam dr sepuluh provinsi di Indonesia dgn kualitas air terburuk ada di Pulau Jawa. FOTO/iStock
JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, ngungkapin bahwa enam dari 10 provinsi dgn kualitas air terjelek ada di Pulau Jawa. Hal ini disampaikan pas acara peringatan Hari Air Dunia ke-33 yg diadain sama Kemen PU, Senin (16/6/2025).
Menteri Hanif jelasin bahwa buruknya kualitas air di Jawa disebabkan oleh pencemaran dari aktivitas warga, yg dipicu jumlah penduduk besar dan pertumbuhan industri yg cepat di wilayah itu. “Keenam provinsi dgn air terendah ada di Pulau Jawa, yg jg jadi pusat ekonomi dan kepadatan penduduk,” katanya.
Baca Juga: 4 Izin Tambang di Raja Ampat Dicabut, Menteri LH Siapkan Audit Lingkungan dan Langkah Hukum
Menurut data BPS, enam provinsi di Jawa dgn kualitas air terburuk yaitu Jakarta, Banten, Jabar, DI Yogyakarta, Jateng, dan Jatim. Sementara itu, empat provinsi lain dgn air terjelek di Indonesia adlh Lampung, Jambi, NTB, dan Bengkulu.
“Kondisi sumber air kita sekarang harus jadi perhatian serius. Data tunjukkan indeks kualitas air nasional taun 2024 ada di angka 51,78, masih di bawah target,” ujar Hanif.
Dia bilang, dlm 3 tahun terakhir, sungai-sungai besar di Indonesia alami penurunan kualitas yg signifikan. Ini sejalan dgn pertumbuhan kawasan industri yg masif. “Sungai yg turun kualitasnya slama 3 tahun terakhir termasuk Citarum, Brantas, Musi, dan Batanghari,” tambahnya.
Kondisi ini bikin ketimpangan kualitas air makin jelas di berbagai daerah. Hanif tekankan pentingnya jaga dan kelola sumber air dgn bijak. “Dalam rangka Hari Air Dunia ke-33, saya ajak masyarakat utk hargai air sbg warisan bersama yg hrs dijaga dan dikelola secara berkelanjutan,” jelasnya.