Jakarta (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri Indonesia menyampaikan bahwa seluruh warga negara Indonesia di Iran aman, terkait ledakan di pelabuhan di Bandar Abbas, Iran.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, juru bicara kementerian, Rolliansyah Soemirat, mengatakan bahwa dari total 385 warga Indonesia yang tinggal di Iran, tidak ada yang tinggal di Bandar Abbas.
“Sebagian besar mahasiswa tinggal di Qom, dan banyak warga negara Indonesia lainnya tinggal di Tehran, ibu kota Iran,” kata pernyataan tersebut.
Menurutnya, pada tahun 2024, dua warga negara Indonesia bekerja sebagai ABK di Bandar Abbas, namun mereka telah kembali ke Indonesia.
Dia menyatakan bahwa Kedutaan Besar Indonesia di Tehran telah berkoordinasi dengan otoritas di Iran dan komunitas warga negara Indonesia di berbagai wilayah di Iran untuk memastikan keamanan mereka dan akan terus memantau kondisi warga negara Indonesia di Iran secara berkala.
Soemirat menyampaikan bahwa warga negara Indonesia yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi hotline Kedutaan Besar Indonesia di Tehran melalui nomor +989024668889.
Sebelumnya, terjadi ledakan di pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas, Iran, pada Sabtu (26 April), yang menewaskan 25 orang dan melukai setidaknya 1.139 orang.
Insiden ini diduga berasal dari bahan kimia dalam tangki gas.
Bandar Abbas merupakan daerah pelabuhan penting di Iran yang berbatasan dengan Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) yang terletak di provinsi selatan Hormozgan, sekitar 15 kilometer di sebelah barat daya Pelabuhan Bandar Abbas di pantai utara Selat Hormuz.
Menurut saksi mata, laporan lokal mengatakan bahwa api kecil dengan cepat merembet dan memicu ledakan akibat suhu udara yang panas, dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius, dan merembet ke tumpukan material yang mudah terbakar.
Seluruh operasi pelabuhan sementara dihentikan untuk memungkinkan kekuatan keamanan dan darurat untuk menetralisir area sekitarnya.
Berita terkait: Warga Indonesia di Iran, Irak disarankan untuk tetap waspada di tengah ketegangan
Translator: Cindy Frishanti, Resinta Sulistiyandari
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025