Diplomat Senior Desak Kemlu Bentuk Satgas untuk Usut Kematian Arya Daru: Jangan Lepas Tangan! (Tipografi yang elegan dengan penekanan pada judul utama dan subjudul yang jelas)

Senin, 28 Juli 2025 – 05:20 WIB

Jakarta, VIVA – Kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan, masih menyisakan banyak pertanyaan. Arya ditemukan tewas di kamar kostnya pada Selasa, 8 Juli 2025, dengan kepala terlilit lakban kuning.

Baca Juga:
Tas Misterius Diplomat Muda Kemlu Tewas Dilakban Ditemukan, Isinya Bikin Kening Berkerut

Kasus ini semakin misterius karena kamera CCTV di sekitar lokasi merekam aktivitas Arya beberapa jam sebelum kematiannya. Malam itu, Arya terlihat pulang kerja seperti biasa, membuang sampah, dan berpapasan dengan penjaga kost.

Namun, penyebab kematiannya masih belum jelas. Polisi terus menyelidiki dengan dibantu Kompolnas.

Baca Juga:
Kemlu Pastikan Tak Ada WNI yang Jadi Korban Konflik Bersenjata Kamboja-Thailand

Desakan Bentuk Satgas
Diplomat senior Kemlu, Ple Priatna, mengkritik sikap Kemenlu yang terkesan lepas tangan setelah menyerahkan kasus ke polisi. Menurutnya, seharusnya ada tim khusus yang dibentuk untuk membantu penyelidikan.

Baca Juga:
Masih Misteri, Prabowo Minta Kasus Tewasnya Diplomat Kemlu Arya Daru Diselidiki dengan Baik

“Kenapa tidak bentuk Satgas lintas kementerian, seperti Kompolnas?” ujar Ple di YouTube Bambang Widjojanto, mantan Wakil Ketua KPK.

Menurutnya, Kemenlu harus lebih peduli. Bambang Widjojanto juga menilai respons Kemenlu lambat. “Kelihatannya Kemenlu tidak mau lindungi diplomatnya sendiri,” katanya.

Tak Ada Jiwa Korsa?
Ple menyoroti kurangnya solidaritas internal di Kemenlu. Ia merasa kasus Arya dianggap urusan pribadi, bukan tanggung jawab institusi.

“Tidak perlu biaya besar untuk bentuk tim dari Kemhan, Kemlu, BIN, atau BAIS. Ini soal empati pada rekan yang meninggal,” tegas Ple.

Ia menekankan pentingnya perhatian dari lembaga tempat Arya bekerja. “Ini tentang memberi penghormatan terakhir pada sesama.”

MEMBACA  Filipina 'sangat terganggu' oleh insiden di atas terumbu yang disengketakan oleh China

Halaman Selanjutnya