Bapanas Salurkan Bantuan Beras untuk Percepat Stabilitas Harga

Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) berupaya mempercepat stabilisasi harga beras dengan mendistribusikan 10 kilogram beras ke 18,3 juta keluarga penerima manfaat.

"Bagian dari strategi utuk membantu masyarakat menghadapi fluktuasi harga," ungkap Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, Rabu.

Verifikasi dan penyelesaian anggaran sedang berlangsung, sehingga distribusi bisa dimulai segera setelah anggaran resmi tersedia.

Selain bantuan beras, Bapanas juga mempercepat program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Distribusi beras kualitas sedang dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) akan fokus ke daerah dengan harga beras diatas harga eceran tertinggi dan bukan musim panen.

Indonesia Timur jadi prioritas utama karena tingkat permintaan yang relatif tinggi.

Selain dua program utama itu, Bapanas terus mengintensifkan Gerakan Pangan Murah (GPM).

Hingga pekan kedua Juni, sebanyak 288 kegiatan GPM telah dilaksanakan, baik nasional maupun lokal di 17 provinsi dan 99 kabupaten/kota.

Dalam hal distribusi, Bapanas juga meningkatkan sistem pencatatan stok dan transaksi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

Bapanas mendorong optimalisasi pelaporan untuk meningkatkan transparansi dan akurasi data.

Perusahaan pangan milik Pemprov DKI, Food Station, juga diminta meningkatkan frekuensi pasar murah dan memperkuat sistem pelacakan distribusi real-time.

"Kami memantau dinamika harga beras terkini. Berdasarkan data panel harga pangan, terjadi kenaikan harga di beberapa kabupaten/kota," kata Astawa.

Berita terkait: Pemerintah atur bantuan beras untuk lindungi petani dari penurunan harga
Berita terkait: Menteri dorong perbaikan irigasi jelang musim kemarau
Berita terkait: Permintaan penyelidikan saat harga beras tak sesuai cadangan tinggi: Menteri

Penerjemah: Putu Indah, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Mereka memiliki keahlian dan pengalaman untuk mempercepat kemenangan.