Banjir bandang di Kudus, Jawa Tengah, mempengaruhi 39.272 warga: BPBD

Kudus, Jawa Tengah (ANTARA) – Banjir bandang yang terus menenggelamkan sejumlah wilayah dari 31 desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, telah berdampak pada 39.272 warga, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten tersebut.

Sebanyak 3.041 warga yang terdampak telah mengungsi di 29 tempat penampungan sementara, sementara jumlah desa yang terkena banjir meningkat dari 29 menjadi 31, kata Kepala unit darurat BPBD, Munaji, di Kudus pada hari Rabu.

Para korban banjir yang terdampak tengah ditempatkan di tempat-tempat seperti gedung DPRD Kabupaten Kudus, balai desa, rumah ibadah, gedung sekolah, dan rumah-rumah warga, katanya.

Untuk menyediakan makanan untuk para korban banjir, pihak berwenang setempat telah mendirikan 15 dapur umum di beberapa tempat, termasuk masjid, gereja, dan balai desa, katanya.

Banjir bandang juga melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Demak. Akibatnya, sebanyak 1.973 warga terdampak dan mengungsi di tempat penampungan sementara di dataran tinggi, ungkapnya.

Mengenai ketersediaan logistik bagi korban banjir, Munaji mengatakan bahwa stok-stok tersebut hingga saat ini masih aman, tetapi ia menyambut baik bantuan dari pihak mana pun yang ingin memberikan paket bantuan kepada yang membutuhkan.

Sementara itu, Kantor BPBD-Kudus sebelumnya telah memperingatkan warga agar tidak melakukan aktivitas di luar ruangan di daerah terdampak banjir untuk mencegah lebih banyak korban jiwa, karena jumlah korban tewas akibat banjir telah mencapai tujuh.

Penyebab kematian yang terjadi sejak banjir bandang melanda Kudus pada 14 Maret 2024, mulai dari tenggelam hingga sengatan listrik, ungkap Kepala BPBD, Mundir.

Berita terkait: Tanggul Demak yang rusak semakin kuat setelah diperbaiki: BNPB

Berita terkait: Kementerian bangun dapur umum untuk warga terdampak banjir di Semarang

MEMBACA  Dokumen Menunjukkan RBA Mengamati Tekanan Biaya Hidup Mempengaruhi Pertumbuhan

Dalam tiga bulan terakhir sejak Desember 2023, beberapa wilayah di Indonesia telah mengalami banjir bandang.

Di Provinsi Riau, misalnya, Kabupaten Pelalawan mengalami siklus banjir besar 20 tahun dari Desember 2023 hingga Januari 2024.

BPBD Riau melaporkan bahwa banjir Riau memengaruhi 131.834 warga dan menenggelamkan 32.303 rumah di enam kabupaten di provinsi tersebut.

Badan tersebut mencatat 870 warga mengungsi di Kabupaten Pelalawan, 572 di Kabupaten Rokan Hilir, 424 di Kabupaten Indragiri Hulu, 88 di Kota Dumai, 72 di Kabupaten Bengkalis, dan 40 di Kabupaten Siak.

Pada hari Minggu, 17 Maret 2024, tanggul Sungai Wulan di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, kembali rusak. Ini kemudian memicu banjir bandang yang menenggelamkan beberapa daerah.

Pada minggu kedua Februari 2024, tanggul Sungai Wulan rusak.

Akibatnya, warga di kecamatan Karanganyar, Karangawen, Kebonagung, Wonosalam, Karangtengah, Gajah, dan Dempet Kabupaten Demak mengalami banjir bandang.

Bocornya tanggul Sungai Wulan sebagian menyebabkan banjir, menenggelamkan setidaknya empat ribu rumah dan mengganggu akses ke jalan utama yang menghubungkan kabupaten Demak dan Kudus.

Otoritas mengungkapkan bahwa hujan menyebabkan dua kebocoran di tanggul, masing-masing sepanjang 20 meter dan 30 meter. Pada 14 Februari, pemerintah berhasil menutup kebocoran tersebut.

Berita terkait: Pemerintah akan melanjutkan bantuan dana untuk petani terdampak banjir pada 2024: Menteri

Penerjemah: Akhmad N, Rahmad Nasution
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak cipta © ANTARA 2024