85.000 Prajurit Israel Alami Gangguan Mental Usai Perang Gaza, dari Penyalahgunaan Narkoba hingga Tindakan Bunuh Diri

Senin, 8 Desember 2025 – 17:50 WIB

Tel Aviv, VIVA – Jumlah tentara Israel yang menerima perawatan untuk gangguan jiwa meningkat sangat tajam sejak perang di Gaza mulai dua tahun lalu, kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Israel, seperti dilansir Anadolu, Senin, 8 Desember 2025.

Baca Juga :

Geger! Ayah Tiri Tersangka Penculikan Alvaro Dikabarkan Tewas Bunuh Diri di Tahanan

Tamar Shimoni, wakil kepala Departemen Rehabilitasi kementerian, mengatakan ke Radio Angkatan Darat bahwa kementerian menangani sekitar 62.000 kasus psikologis pada malam 7 Oktober 2023. Angka itu sekarang naik jadi sekitar 85.000—peningkatan yang dia sebut “belum pernah terjadi sebelumnya.”

Dia bilang sepertiga tentara Israel mengalami masalah psikologis yang terkait dengan peristiwa 7 Oktober.

Baca Juga :

Survei: Indonesia Jadi Negara dengan Kesejahteraan Psikologis Terbaik di Dunia

VIVA Militer: Tentara Israel dari Brigade Givati

Shamoni mengatakan seorang terapis sekarang bisa menangani sampai 750 pasien, bahkan lebih di beberapa daerah, sehingga sulit untuk merawat semua orang yang butuh dengan cepat.

Baca Juga :

Mahasiswi Universitas Pakuan Diduga Sengaja Loncat dari Lantai 3 Kampus, Tinggalkan Surat Haru ke Orang Tua, Isinya…

Pada bulan November, koran Yedioth Ahronoth memperingatkan tentang “krisis psikologis yang meluas” di Israel. Mereka menyebutkan adanya peningkatan kecanduan narkoba dan hampir dua juta orang yang butuh dukungan kesehatan mental, termasuk banyak sekali tentara.

Media Israel juga melaporkan peningkatan kasus bunuh diri di kalangan militer. Koran Maariv melaporkan di hari Sabtu bahwa seorang tentara meninggal bunuh diri setelah menderita stres pascatrauma dari pertempuran.

Koran itu menambahkan bahwa seorang perwira cadangan dari Brigade Givati juga meninggal bunuh diri minggu lalu setelah mengalami tekanan psikologis yang berat.

Menurut data militer Israel yang diterbitkan pada bulan Oktober, tentara mencatat 279 usaha bunuh diri dalam 18 bulan, termasuk 36 kematian.

Sejak Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 70.000 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 171.000 orang lainnya di Gaza.