Sejumlah daerah di Indonesia membangun tugu sebagai simbol ikonik yang mencerminkan identitas wilayah tersebut. Tugu tidak hanya berfungsi sebagai landmark kota, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap peristiwa bersejarah atau tokoh yang berjasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tugu adalah bangunan khusus yang didirikan untuk memperingati peristiwa penting atau menghormati individu atau kelompok tertentu.
Tidak semua tugu di Indonesia dibangun untuk memperingati sejarah perjuangan. Beberapa tugu dibangun dengan biaya fantastis, seperti contohnya sebagai berikut:
1. Tugu Gajah, Gresik – Rp1 Miliar
Tugu gajah yang berlokasi di Simpang Lima Sukorame, Gresik, Jawa Timur sempat menjadi sorotan karena tidak menyerupai gajah dengan tidak adanya mata dan telinga. Pembangunan tugu ini dilaporkan menghabiskan biaya hingga Rp1 miliar.
2. Tugu Pesut Mahakam, Kota Samarinda
Tugu Pesut Mahakam di Kota Samarinda dibangun dengan anggaran sebesar Rp1,1 miliar. Meskipun memiliki tinggi 8 meter dan desain yang mempresentasikan siluet abstrak dari Pesut Mahakam, banyak warga merasa kurang puas dengan hasil akhirnya.
3. Tugu Bulan Sabit, Kutai Timur
Tugu Bulan Sabit yang baru diresmikan pada awal 2025 di Kutai Timur menuai kritik dari masyarakat karena desainnya yang dianggap kurang estetis. Meskipun proyek ini menelan biaya sebesar Rp2,5 miliar, pihak terkait memilih untuk tidak memberikan komentar terkait polemik tersebut.
4. Tugu Gading, Ngawi
Tugu Gading di Ngawi, Jawa Timur, menggantikan tugu lama di kawasan perempatan Kartonyono. Desainnya yang bernuansa kepurbakalaan dipilih melalui kompetisi dengan anggaran pembangunan mencapai Rp3,1 miliar.
5. Tugu Anak Melinjo, Aceh – Rp6,7 Miliar
Tugu Aneuk Mulieng (anak melinjo) diresmikan dengan anggaran mencapai Rp6,7 miliar. Tugu ini dipilih sebagai simbol karena melinjo merupakan makanan khas daerah tersebut.
Dengan biaya pembangunan yang fantastis, tugu-tugu tersebut menjadi bagian dari pemandangan di berbagai daerah di Indonesia. Meskipun kontroversial, tugu-tugu tersebut tetap menjadi bagian dari sejarah dan identitas setiap wilayah.