Dunia Teknologi Perlu Tinggalkan Desain Minimalis demi Opsi yang Lebih Ekspresif, Ungkap Mauro Porcini, Chief Design Officer Pertama Samsung.

Sudah lama, dunia teknologi didefinisikan oleh estetika yang minimalis. Para pemimpin perusahaan teknologi sering memuji desain yang cerdas dan ramping.

Tapi, Presiden dan Chief Design Officer baru Samsung, Mauro Porcini, ingin mengubah hal itu.

Menurut Porcini, dunia teknologi harus mengadopsi “bahasa desain” yang lebih ekspresif. Ia menyampaikan ini di forum Fortune Brainstorm Design di Macau, tanggal 2 Desember.

“[Manusia] tertarik pada kompleksitas, keragaman, dan variasi,” katanya.

Dia menunjuk ke industri seperti fashion, otomotif, dan arsitektur, yang menawarkan banyak pilihan desain pada konsumen.

“Kita berhak memilih berbagai jenis bahasa desain berdasarkan siapa kita, agar bisa mengekspresikan diri melalui produk di sekitar kita,” ujar Porcini.

Sebelum memimpin desain di perusahaan teknologi terkemuka Korea Selatan ini, Porcini sudah berpengalaman bekerja di Eropa, Amerika Utara, dan Asia di perusahaan seperti PepsiCo dan 3M.

Desainer asal Italia ini menyebut keragaman budaya yang dialaminya sebagai sumber inspirasi utama. Ia mengambil fokus Eropa pada kerajinan dan cerita, budaya Amerika yang fokus pada misi, serta perhatian Asia pada eksperimen, kelincahan, dan kecepatan.

Dengan “menggabungkan benang-benang” budaya berbeda ini, Porcini berusaha “menciptakan sesuatu yang orisinal, baru, dan bisa benar-benar mengubah permainan.”

Saat ditanya visinya untuk Samsung, Porcini menunjukkan sebuah rumus: AI x (EI + HI). Artinya: kecerdasan buatan yang diperkuat oleh kecerdasan emosional dan imajinasi manusia.

“Banyak kekhawatiran bahwa AI, robot, dan teknologi bisa mengikis kualitas manusia,” katanya. “[Generasi baru] menginginkan tujuan dari individu, perusahaan, dan entitas apa pun. Mereka ingin dampak positif. Mereka ingin harapan dan optimisme.”

Menurut Porcini, tidak ada orang yang lebih baik untuk mengarahkan perusahaan ke jalur benar selain seorang desainer. Ia adalah Chief Design Officer pertama di Samsung, yang mengawasi 1.500 desainer di bisnis ponsel, layar, TV, dan perangkat rumah tangga perusahaan.

MEMBACA  Reformasi Kemungkinan Akan Tingkatkan Pajak Dewan Kent Setelah Upaya Penghematan Gagal

“Kami sungguh-sungguh peduli pada orang,” tambahnya. “Ini alasan kami memilih jadi desainer, untuk menciptakan sesuatu yang berharga bagi orang lain.”

Porcini sangat bersemangat bergabung dengan Samsung. Ia menyebut teknologi sebagai cinta pertamanya. Saat belajar desain industri di Politecnico di Milano, tesisnya membahas teknologi yang bisa dikenakan (wearable).

“Dulu di tahun 90an, itu hanya mimpi bahwa kita bisa memakai teknologi. Sekarang, itu benar-benar terjadi,” ungkapnya.

Teknologi memiliki potensi besar untuk memajukan kebaikan bersama, menurut desainer ini.

“Hidup mengajarkan saya bahwa ada hal yang jauh lebih penting dari bisnis, teknologi, dan pertumbuhan finansial organisasi—yaitu melakukan hal baik untuk dunia dan masyarakat,” tambah Porcini.

“Jadi saya menggunakan platform [teknologi] ini untuk menjangkau orang dan masyarakat, dan dengan cara saya sendiri, berusaha menambah nilai bagi hidup mereka.”