Trump mengatakan dia akan memutuskan nama ‘Teluk Persia’ dalam kunjungan ke Timur Tengah | Berita Donald Trump

Presiden AS mengatakan bahwa dia akan mengumumkan keputusan tentang jalur air selama perjalanan ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa dia akan membuat keputusan tentang bagaimana AS menyebut “Teluk Persia” selama kunjungan mendatang ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Rabu, Trump mengatakan dia mengharapkan tuan rumahnya akan bertanya tentang nama yang digunakan AS untuk jalur air tersebut selama kunjungannya pertama ke Timur Tengah sejak kembali ke Gedung Putih. “Saya harus membuat keputusan,” kata Trump sebagai tanggapan atas pertanyaan apakah dia akan mengumumkan nama badan air tersebut. “Saya tidak ingin menyakiti perasaan siapa pun. Saya tidak tahu apakah perasaan akan terluka.” “Saya akan diberikan briefing tentang hal itu dan saya akan membuat keputusan,” tambah Trump. Komentar Trump datang setelah media AS melaporkan bahwa dia berencana menggunakan perjalanan 13-16 Mei untuk mengumumkan bahwa AS akan mulai menyebut badan air tersebut sebagai Teluk Arab atau Teluk Arab. Nama jalur air tersebut telah lama menjadi sumber ketegangan antara negara-negara Arab dan Iran. Iran berargumen bahwa “Teluk Persia” adalah nama yang tepat dengan bukti sejarah, termasuk peta kuno, yang menunjukkan bahwa itu adalah bagian dari wilayahnya. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, dan negara-negara Arab lainnya menggunakan istilah “Teluk Arab” atau “Teluk”. Pada tahun 2023, Tehran memanggil duta besar Irak untuk memprotes penggunaan nama “Arabian Gulf Cup” untuk turnamen sepak bola unggulan wilayah tersebut. Pada tahun 2012, Iran mengancam akan menuntut raksasa internet Google karena meninggalkan nama jalur air tanpa nama di layanan peta online-nya. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengutuk saran terbaru tentang perubahan nama sebagai “indikasi niat yang bermusuhan terhadap Iran dan rakyatnya”, dan memperingatkan bahwa langkah tersebut hanya akan “membawa kemarahan semua orang Iran dari berbagai lapisan masyarakat”. “Tindakan yang bias ini merupakan penghinaan bagi semua orang Iran, tanpa memandang latar belakang atau tempat tinggal mereka,” kata Araghchi dalam sebuah postingan di X pada hari Kamis. “Mari kita harapkan bahwa desas-desus yang tidak masuk akal tentang Teluk PERSIA yang beredar hanyalah kampanye disinformasi oleh ‘prajurit abadi’ untuk membangkitkan kemarahan orang Iran di seluruh dunia dan mengganggu mereka.” Dalam salah satu tindakan pertamanya sebagai presiden, Trump pada Januari menandatangani perintah eksekutif untuk mengubah nama Teluk Meksiko menjadi “Teluk Amerika.”

MEMBACA  Dokter Gaza yang Kehilangan Sembilan Anak dalam Serangan Israel Meninggal karena Luka-luka