Seberapa Banyak Energi yang Digunakan AI? Mereka yang Tahu Tak Mau Bicara

Orang-orang sering penasaran tentang berapa banyak energi yang digunakan oleh satu kueri ChatGPT, tulis Sam Altman, CEO OpenAI, dalam sebuah catatan samping di postingan blog panjang minggu lalu. Kueri rata-rata, menurut Altman, menggunakan 0,34 watt-jam energi: "Kira-kira setara dengan energi yang dipakai oven dalam sedikit lebih dari satu detik, atau bohlam lampu hemat energi dalam beberapa menit."

Bagi perusahaan dengan 800 juta pengguna aktif mingguan (dan terus bertambah), pertanyaan seberapa besar energi yang dikonsumsi oleh semua pencarian ini semakin mendesak. Namun, para ahli menyatakan angka Altman tidak berarti banyak tanpa konteks lebih lanjut dari OpenAI tentang bagaimana perhitungan itu didapat—termasuk definisi "kueri rata-rata", apakah mencakup generasi gambar, atau apakah Altman memasukkan penggunaan energi tambahan seperti pelatihan model AI dan pendinginan server OpenAI.

Akibatnya, Sasha Luccioni, ahli iklim di perusahaan AI Hugging Face, tidak terlalu percaya pada angka Altman. "Dia mungkin asal ngomong saja," katanya. (OpenAI tidak menanggapi permintaan informasi lebih lanjut tentang sumber angka tersebut.)

Seiring AI menguasai hidup kita, teknologi ini juga berpotensi mengubah sistem energi kita, meningkatkan emisi karbon tepat ketika kita berusaha melawan perubahan iklim. Kini, semakin banyak penelitian berusaha mengukur secara pasti berapa banyak karbon yang dihasilkan dari penggunaan AI kita.

Upaya ini rumit karena perusahaan besar seperti OpenAI hampir tidak membuka informasi lingkungan. Analisis yang diajukan untuk peer review pekan ini oleh Luccioni dan tiga penulis lain mengkaji pentingnya transparansi lingkungan dalam model AI. Dalam analisis terbaru, Luccioni dan rekan menggunakan data dari OpenRouter, papan peringkat lalu lintas model bahasa besar (LLM), dan menemukan bahwa 84% penggunaan LLM pada Mei 2025 adalah untuk model tanpa pengungkapan dampak lingkungan. Artinya, konsumen lebih memilih model dengan dampak lingkungan yang sama sekali tidak diketahui.

MEMBACA  Negara dan Startup Menggugat Komisi Pengatur Nuklir AS

"Saya heran, kita bisa beli mobil dan tahu berapa mil per galon yang dihabiskan, tapi pakai alat AI setiap hari tanpa metrik efisiensi, faktor emisi, apa pun," kata Luccioni. "Ini tidak diwajibkan, tidak ada regulasinya. Mengingat krisis iklim saat ini, ini harus jadi prioritas regulator di mana pun."

Karena kurangnya transparansi ini, publik terpapar pada perkiraan yang tidak masuk akal tapi dianggap sebagai kebenaran mutlak. Misalnya, Anda mungkin pernah dengar bahwa rata-rata permintaan ChatGPT membutuhkan energi 10 kali lebih banyak dibanding pencarian Google. Luccioni dan rekan menelusuri klaim ini hingga pernyataan publik John Hennessy, chairman Alphabet (induk perusahaan Google), pada 2023.

Klaim dari anggota dewan satu perusahaan (Google) tentang produk perusahaan lain (OpenAI) yang tidak ada kaitannya sangatlah lemah—namun, analisis Luccioni menemukan, angka ini terus diulang-ulang dalam laporan media dan kebijakan. (Bahkan saat saya menulis artikel ini, saya menerima pitch dengan statistik persis ini.)