Perpanjangan Tenggat Waktu Larangan TikTok oleh Trump Seiring Bocornya Rincian Kesepakatan Potensial

Presiden Donald Trump sekali lagi menunda pelarangan TikTok di Amerika Serikat.

Melalui pengumuman resmi, Trump menyatakan bahwa batas waktu baru bagi TikTok dan perusahaan induknya asal Tiongkok, Bytedance, untuk mencapai kesepakatan penjualan aplikasi tersebut demi dapat terus beroperasi di AS adalah 16 Desember 2025.

Awal pekan ini, Trump dan anggota administrasinya menyebutkan telah ada "kerangka kerja" untuk sebuah kesepakatan dengan Tiongkok guna menjual TikTok. Namun, pada saat itu, detail mengenai kesepakatan tersebut masih sangat terbatas.

Berdasarkan laporan baru dari Wall Street Journal, nampaknya kesepakatan itu akan membuat 80% kepemilikan TikTok beralih ke sebuah konsorsium yang mencakup sekutu Trump seperti Oracle milik Larry Ellison, Andreessen Horowitz, dan Silver Lake. Sisanya, 20% dari perusahaan, akan tetap dimiliki oleh para pemegang saham Tiongkok. Tampaknya Tiongkok akan tetap memegang teknologi di balik TikTok, seperti algoritmanya yang sangat dinanti, dan akan melisensikannya kepada perusahaan baru di AS.

Pelarangan TikTok awalnya mendapat dukungan bipartisan dari Kongres akibat dugaan masalah keamanan nasional. Trump, yang mendukung pelarangan selama masa jabatan pertamanya, mengalami perubahan sikap setelah mengklaim TikTok membantu kampanye presidennya tahun 2024 meraih kemenangan.

Batas waktu 16 Desember ini hanya terpaut kurang lebih satu bulan sebelum peringatan satu tahun TikTok sempat tidak dapat diakses akibat pemberlakuan larangan di AS. Pada Januari tahun ini, TikTok memblokir akses pengguna AS sebelum Trump, yang sedang dalam akhir pekan pelantikannya, memperpanjang batas waktu mereka.

Trump telah memperpanjang batas waktu TikTok beberapa kali, dan administrasinya terlihat bersikap lebih keras terhadap perusahaan tersebut selama musim panas demi menyelesaikan kesepakatan ini.

MEMBACA  Mengapa Penggemar Berpikir Nessarose Bisa Menjadi Penjahat Besar Bagian Dua Wicked?