Microsoft telah mengumumkan kehadiran Copilot Mode di Edge, yang menghadirkan kemampuan AI yang lebih agenik ke dalam peramban web mereka. Fitur ini sudah tersedia dalam bentuk pratinjau terbatas bagi pengguna di Amerika Serikat, seperti diungkapkan perusahaan melalui postingan blog pada Kamis lalu.
Versi Edge yang lebih lawas sebenarnya telah dilengkapi dengan banyak fitur AI serupa yang ditemukan pada pesaingnya, seperti Comet dari Perplexity, ChatGPT Atlas milik OpenAI, dan Gemini di Chrome dari Google. Fitur-fitur tersebut mencangkup kehadiran asisten AI yang dapat diajak berdiskusi tentang halaman web yang sedang dibuka, menganalisis konten dari beberapa tab sekaligus, atau melakukan pencarian di internet.
Pengguna yang memperbarui Edge ke versi teranyar dapat memasuki pratinjau terbatas dan mengaktifkan tombol Copilot. Microsoft menyatakan bahwa Copilot dapat dinonaktifkan kapan saja.
Jangan lewatkan konten teknologi imparsial dan ulasan berbasis lab kami. Tambahkan CNET sebagai sumber pilihan di Google.
Copilot Mode di Edge mencakup fitur Actions dan Journeys, dua fitur yang telah diumumkan sebelumnya tahun ini. Sesuai namanya, Actions memberikan kemampuan agenik kepada Edge — ia dapat melakukan berbagai hal atas nama pengguna. Misalnya, dengan menggunakan Actions bersama Voice, pengguna dapat berbicara dengan peramban mereka untuk meminta membuka halaman web atau meminta Copilot mencari bagian tertentu dalam artikel yang membahas topik terkait.
Sementara itu, Journeys mengingat riwayat penelusuran pengguna dan dapat membantu mereka melanjutkan aktivitas dari titik terakhir, dilengkapi dengan saran tentang langkah selanjutnya. Dalam Journeys, pengguna dapat melihat sesi penelusuran masa lalu dan mengelompokkannya. Contohnya, jika sebelumnya sedang meneliti untuk membeli TV baru, Journeys dapat mengatur sesi penelitian tersebut dan membantu pengguna melanjutkannya.
Microsoft belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.
Peluncuran Copilot Mode di Edge ini terjadi di saat persaingan peramban web semakin memanas, berkat kemunculan AI generatif. Awal pekan ini, OpenAI mengumumkan peramban web ChatGPT Atlas yang mengintegrasikan sistem agenik untuk memungkinkan AI menganalisis data atau melakukan tugas atas nama pengguna. Perplexity telah meluncurkan Comet lebih awal tahun ini, demikian pula Google dengan Gemini di Chrome.
Baca selengkapnya: OpenAI Launches ChatGPT Atlas, Challenging Google Chrome With an AI-First Browser
Saat ini, pasar peramban web masih didominasi oleh Google, dengan Chrome memegang pangsa pasar sebesar 71%, menurut data dari GlobalStats. Setelah Safari milik Apple, Edge dari Microsoft berada di posisi ketiga yang jauh dengan 4,67%. Ini merupakan penurunan yang signifikan bagi Microsoft, mengingat peramban web Internet Explorer mereka pernah mendominasi dengan pangsa pasar global mencapai 95%. Memang, Internet Explorer merupakan bawaan di Windows, dan Microsoft pada akhirnya digugat oleh Departemen Kehakiman AS karena terlibat dalam perilaku anticompetitive. Ironisnya, hal ini justru membuka jalan bagi Chrome untuk memasuki arena.
Microsoft menyatakan bahwa data pengguna akan tetap aman dan mereka hanya akan mengumpulkan data yang bertujuan untuk “meningkatkan pengalaman Anda”. Riwayat penelusuran tidak dapat diakses tanpa persetujuan pengguna melalui opsi Page di pengaturan.