David Corenswet memerankan Kryptonian utama dalam film Superman karya James Gunn.
Screenshot oleh Aaron Pruner/CNET
Ada satu dialog kecil yang terlontar di tengah film Superman, diucapkan oleh Lois Lane (Rachel Brosnahan) yang cerdas kepada Kryptonian yang diperankan David Corenswet. Dialog ini nyatanya menjadi kunci untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di blockbuster DC yang sangat dinanti ini. Bahkan, aku berani bilang momen ini menggarisbawahi pesan utama seluruh film.
Superman garapan James Gunn ini merupakan film pertama yang dirilis oleh DC Studios yang baru berganti branding, di mana Gunn memimpin bersama rekan produksinya, Peter Safran. Corenswet tampil memukau dengan kostum ikonisnya, sementara Brosnahan memerankan Lois Lane dengan kecerdasan dan keceriaan yang menyegarkan.
Peringatan spoiler: Tidak bisa dihindari, akan ada beberapa bocoran Superman di bawah. Usahaku untuk meminimalisirnya, tapi jika ingin menghindari, lebih baik berhenti membaca sekarang.
Baca selengkapnya: Peacemaker Review: The Perfect Suicide Squad Chaser Is on HBO Max Now
Getty Image/Zooey Liao/CNET
David Corenswet sebagai pahlawan Kryptonian dalam Superman besutan James Gunn.
Warner Bros.
Alih-alih mengulang narasi yang sudah membosankan (tidak ada adegan bayi Kal-El di pesawat luar angkasa yang jatuh ke Bumi), Gunn langsung membawa penonton ke dunia yang sudah mapan.
Superman dan Lois sudah pacaran. Justice Gang yang berorientasi bisnis—Green Lantern (Nathan Fillion), Hawkgirl (Isabela Merced), dan Mister Terrific (Edi Gathegi)—menjadi pembasmi kejahatan pendukung Man of Steel. Sudah jadi kenyataan bahwa monster bisa muncul kapan saja, dan anjing nakal berkekuatan super bisa membantu menyelamatkan hari.
Nathan Fillion sebagai Guy Gardner, Isabela Merced sebagai Hawkgirl, dan Edi Gathegi sebagai Mister Terrific, alias Justice Gang, di Superman James Gunn.
Warner Bros.
Di tengah realitas yang penuh warna ini, ada kerusuhan sipil antara dua negara tetangga, troll media sosial (eh, monyet) yang berusaha membatalkan Superman, dan miliarder megalomaniak yang iri dan ingin jadi orang paling kuat di dunia.
Inilah masalah besar yang dihadapi Superman, membangun tensi dan menjaga alur cerita tetap cepat. Semua berjalan mulus.
Tapi ada narasi lain yang mungkin kurang terlihat. Inilah yang mengingatkanku pada dialog kecil antara Lois dan Superman tadi. Ternyata, Lois Lane punya latar belakang punk rock. Sikap skeptisnya yang selalu mempertanyakan segalanya bertolak belakang dengan keyakinan Superman untuk selalu berbuat baik dan percaya pada manusia.
Aku terus berpikir, pasti ada makna lebih dalam di balik detail punk rock ini. Saat itulah aku mulai menghubungkannya dengan perjalanan karier Gunn—dari film-film kultornya bersama Troma, karya-karya genre subversif seperti Slither, Super, dan Brightburn (film horor yang memutar balikkan kisah asal Superman).
Jangan lupakan serial YouTube-nya yang singkat, PG Porn.
Di situlah aku tersadar: Gunn adalah figur punk rock di industri hiburan saat ini.
Rachel Brosnahan sebagai Lois Lane, Skyler Gisondo sebagai Jimmy Olsen, dan David Corenswet sebagai Clark Kent di Superman James Gunn.
Warner Bros.
Dalam film, Superman menjadi target kampanye pembatalan di media sosial yang langsung merusak reputasinya. Jika ini terasa personal, memang seharusnya begitu. Setelah sukses dengan Guardians of the Galaxy, unggahan media sosial Gunn di masa lalu muncul kembali dan membuatnya dipecat (dan akhirnya dipekerjakan kembali) oleh Disney.
Kupikir, Superman adalah cara Gunn berdamai dengan masa lalunya yang anti-establishment dan kesuksesannya sekarang sebagai bagian dari Warner Bros.
Perjalanannya mengingatkanku pada karakter Stevo (Matthew Lillard) di film kultus 1999 SLC Punk. Stevo berubah dari punk rocker pemberontak menjadi pria muda yang mengejal hidup konvensional. Di akhir film, dia bilang: "Aku tidak menjual diri. Aku membeli masuk."
Nicholas Hoult sebagai Lex Luthor di Superman James Gunn.
Warner Bros.
Gunn sekarang ada di puncak kariernya—pencapaian yang mungkin dulu tidak pernah dia bayangkan.
Rekonsiliasi masa lalu dan masa kininya tergambar lewat karakter-karakternya: dari kesombongan Mister Terrific, kepercayaan diri kutu buku Jimmy Olsen (Skyler Gisondo), hingga keserakahan dan kebencian Lex Luthor (Nicholas Hoult).
Ketika Superman mengungkapkan cintanya pada Lois, apakah ini Gunn sedang memberi pengampunan pada dirinya yang dulu? Dan ketika Lois membalasnya, apakah itu suara punk dalam dirinya yang membalas budi? Bagiku, jawabannya jelas: ya.
Superman dan Lois Lane berciuman di udara dalam Superman James Gunn.
Screenshot oleh Aaron Pruner/CNET
James Gunn adalah punk rock.
Serius, aku sungguh-sungguh.
Dan ya, Superman-nya juga punk rock.
Film ini sangat menyenangkan, membangkitkan semangat, dan penuh sukacita—hal-hal yang jarang kudapatkan dari film komik belakangan ini. Rasa hormatnya pada sosok Man of Steel dalam berbagai versi komik terasa di setiap adegan. Pengaruh film asli Richard Donner (dengan Christopher Reeve) dan sekuelnya yang memukau jelas terasa.
Superman ini optimistis dan menghargai masa lalu tanpa menjiplaknya. Gunn benar-benar mengejutkanku dengan film superhero yang berbeda dari apa pun yang pernah kulihat di layar lebar selama ini. Dia mengganggu dominasi MCU, menolak ekspektasi gelap antihero yang sudah menjemukan, dan memulai lembaran baru.
Jujur, kalau itu bukan punk rock, aku tidak tahu apa lagi.