Transport for London (TfL) patut diacungi jempol atas berbagai upaya yang telah dilakukan bertahun-tahun untuk mengatasi masalah terowongan yang panas, termasuk memasang panel pendingin di dinding terowongan. Panel-panel tersebut, yang bersirkulasi air untuk menyerap panas dari udara, telah diuji coba pada 2022, meskipun saat ini tidak digunakan. Paul berargumen bahwa sistem semacam itu bisa saja biayanya sangat mahal.
Hassan Hemida dari University of Birmingham menyatakan bahwa teknologi pendingin air Paul merupakan “ide yang bagus”, walaupun masih perlu dibuktikan seberapa banyak panas yang sebenarnya dapat disingkirkan dari stasiun Tube yang sibuk dan penuh dengan orang dalam kondisi nyata.
Hemida mengatakan bahwa jalur kereta api tertentu benar-benar menantang batas kemampuan kita dalam mendinginkan sesuatu. Dia memberikan contoh kereta berkecepatan super tinggi yang melaju hingga, katakanlah, 400 kilometer per jam. Kereta ini memaksa udara untuk berpindah dengan kecepatan tinggi, yang mengakibatkan tekanan udara di sekitar peralatan pemanas, ventilasi, dan AC (HVAC) di atap kereta dapat turun secara signifikan. “Akibatnya, Anda tidak bisa menarik udara ke dalam sistem HVAC,” ujarnya. Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan unit AC gagal berfungsi. “Saya telah dihubungi oleh kolega dari China, dan mereka ingin menemukan solusi untuk masalah ini,” tambah Hemida.
Namun, semakin banyak operator kereta yang mengadopsi sistem AC sebagai standar. Misalnya, Elizabeth Line di London yang masih relatif baru telah dilengkapi dengan AC. Seorang juru bicara Škoda Transportation, yang baru-baru ini meluncurkan kereta metro ber-AC di ibu kota Bulgaria, menyatakan: “Secara umum, setiap kendaraan yang kami produksi sekarang dilengkapi dengan AC.” Sharon Hedges, manajer keterlibatan senior di Transport Focus, sebuah lembaga pengawas industri, menambahkan: “Saat orang memikirkan untuk pengadaan sarana kereta api baru, hal-hal seperti inilah yang perlu menjadi pertimbangan utama saat ini.”
Gelombang panas di Inggris adalah satu hal. Bagaimana dengan gurun Mesir? Perusahaan teknologi asal Jerman, Siemens, menyuplai Mesir dengan rangkaian kereta berkecepatan tinggi baru yang dapat melaju hingga 230 kilometer per jam. Kereta Velaro dari perusahaan ini digunakan di banyak tempat di seluruh Eropa, tetapi untuk Mesir, Siemens benar-benar mengujinya dengan ketat. Musim panas lalu, perusahaan membawa salah satu kereta tersebut ke fasilitas uji coba di Austria dan memaparkannya pada kondisi yang tidak menyenangkan, termasuk suhu setinggi 60 derajat Celsius dan angin kencang. “Kami berhasil mencapai suhu interior 26 derajat dalam kondisi eksterior terpanas,” kata Björn Buchholz, kepala divisi sistem HVAC dan pintu.