Trump Puji Penurunan Harga di Tengah Meningkatnya Kekecewaan atas Biaya Hidup

Presiden AS membela kebijakan ekonominya seiring polling yang menunjukkan kecemasan yang meningkat di kalangan pemilih mengenai harga.

Diterbitkan Pada 18 Nov 2025

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah membela catatan administrasinya dalam menurunkan harga di tengah ketidakpuasan yang kian berkembang dari warga Amerika mengenai biaya hidup.

Dalam pidatonya di hadapan pemilik waralaba dan pemasok McDonald’s pada hari Senin, Trump mengklaim keberhasilan telah membawa inflasi kembali ke tingkat “normal” sambil berjanji akan menekan laju pertumbuhan harga lebih rendah lagi.

“Kami telah menurunkannya ke level yang rendah, tapi kami akan usahakan sedikit lebih rendah,” ujar Trump.
“Kami menginginkan kesempurnaan.”

Kembali ke poin pembicaraannya yang biasa bahwa Partai Demokrat telah salah mengelola ekonomi, presiden dari Partai Republik itu menyalahkan tekanan biaya pada mantan Presiden AS Joe Biden dan bersikeras bahwa warga Amerika “sangat beruntung” karena ia memenangkan pemilu 2024.

“Tak ada yang telah melakukan apa yang kami lakukan dalam hal penetapan harga. Kami mengambil alih keadaan yang berantakan,” kata Trump.

Trump, yang kampanye presiden 2024-nya sangat berfokus pada biaya hidup, kesulitan memenangkan hati warga Amerika dengan pesan ekonomi proteksionisnya di tengah kekhawatiran akan daya beli yang terus-menerus.

Dalam jajak pendapat NBC News yang dirilis bulan ini, 66 persen responden menyatakan Trump gagal memenuhi harapan mereka mengenai keterjangkauan harga, sementara 63 persen menjawab hal yang sama untuk perekonomian secara umum.

Kecemasan pemilih mengenai harga telah secara luas diidentifikasi sebagai alasan utama Partai Republik menderita kekalahan telak dalam pemilihan luar tahunan yang diadakan awal bulan ini di beberapa negara bagian, termasuk New Jersey dan Virginia.

MEMBACA  Chatbots sebagai alat pembelajaran: Hambatan dan peluang

Meski berulang kali meremehkan efek tarifnya terhadap harga, Trump pada Jumat lalu menandatangani perintah eksekutif yang menurunkan bea masuk untuk 200 produk pangan, termasuk daging sapi, pisang, kopi, dan jus jeruk.

Trump juga mengusulkan cek subsidi senilai $2.000 yang didanai dari tarif serta memperkenalkan hipotek berjangka 50 tahun sebagai bagian dari upaya mengatasi kekhawatiran akan daya beli.

Meskipun inflasi telah menurun secara signifikan sejak mencapai level tertinggi dalam empat dekade sebesar 9,1 persen di era Biden, angkanya masih tetap jauh di atas target Federal Reserve sebesar 2 persen.

Tingkat inflasi naik menjadi 3 persen pada bulan Oktober, pertama kalinya mencapai angka 3 persen sejak Januari, meski banyak analis memperkirakan angka yang lebih tinggi akibat kebijakan perdagangan Trump yang ofensif.

Trump, yang terkenal dengan kecintaannya pada McDonald’s, menghabiskan sebagian besar pidatonya pada hari Senin dengan memuji rantai makanan cepat saji tersebut dan menggambarkan perusahaan itu sebagai simbol dari agenda ekonominya.

“Bersama-sama kita memperjuangkan ekonomi di mana setiap orang bisa menang, mulai dari kasir yang memulai pekerjaan pertamanya hingga pemilik waralaba yang membuka gerai pertamanya, hingga keluarga muda di antrian drive-through.”

Trump juga menyampaikan “terima kasih khusus” kepada raksasa makanan cepat saji itu karena meluncurkan pilihan menu dengan harga lebih terjangkau, termasuk diperkenalkannya kembali pakai `extra value` yang dihapus pada 2018 dan sekarang dihargai $5 atau $8.

“Kami berusaha menurunkan harga untuk negara ini, dan tidak ada pemimpin atau pendukung yang lebih baik selain McDonald’s,” pungkasnya.