Washington, DC – Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani UU pajak dan pengeluaran yang menjadi ciri khasnya, mengakhiri perjuangan berbulan-bulan untuk mengesahkan prioritas kebijakan utamanya menjadi undang-undang.
RUU besar ini memicu kontroversi baik di kalangan Demokrat maupun anggota Partai Republik sendiri karena pemotongan besar-besaran terhadap program jaring pengaman sosial serta beban utang nasional yang diperkirakan akan membengkak akibat pemotongan pajak dan pengeluaran tersebut.
Pemilihan terbaru juga menunjukkan dukungan publik terhadap undang-undang ini – yang dijuluki Trump sebagai "One Big Beautiful Bill" – semakin merosot seiring terungkapnya berbagai ketentuannya.
Namun, Trump tetap merayakan kemenangan pada Jumat lalu dengan menggelar upacara penandatanganan di Gedung Putih yang bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan di Washington, DC.
Acara dibuka dengan flyover pesawat pengebom B-2 Spirit, pesawat yang sama digunakan dalam serangan AS ke Iran bulan lalu.
"Dua minggu terakhir, tidak ada yang bisa menandingi kemenangan demi kemenangan kami," kata Trump dari balkon Gedung Putih. "Saya belum pernah melihat rakyat sebahagia ini, karena begitu banyak kelompok yang akhirnya diperhatikan."
Ia juga menyempatkan diri mengingatkan kembali kemenangannya di Pilpres 2024 dan menegaskan keyakinannya bahwa pemilih memberinya mandat kuat untuk menjalankan agenda kebijakannya. Trump menandatangani RUU itu didampingi para anggota Partai Republik, termasuk Ketua DPR Mike Johnson dan Steve Scalise.
"Rakyat Amerika memberi kami mandat bersejarah pada November lalu," ujar Trump. "Ini adalah kemenangan demokrasi di hari ulang tahun demokrasi."
Sementara itu, pihak oposisi kembali mengutuk RUU tersebut. Pemimpin Demokrat di Senat, Chuck Schumer, menyebut undang-undang ini sebagai "pengkhianatan" terhadap warga AS.
"RUU ini bukan kebebasan. Ini bukan kemerdekaan. Ini pengkhianatan," tulis Schumer di platform media sosial X.
Perjalanan Panjang
RUU ini menjadi gebrakan kebijakan terbesar Trump sejauh ini, di mana ia lebih banyak mengandalkan perintah eksekutif daripada tindakan legislatif.
Pengesahannya memperlihatkan cengkeraman kuat Trump atas Partai Republik, yang kini menguasai kedua kamar Kongres. "One Big Beautiful Bill" diperkirakan akan menambah utang nasional sebesar $3,3 triliun – angka yang dulu dianggap tabu oleh para pendukung penghematan fiskal di partainya.
RUU ini juga memperketat syarat untuk program kesehatan Medicaid dan bantuan pangan SNAP, langkah yang berpotensi merugikan calon Partai Republik di pemilu mendatang.
Meski begitu, hanya tiga Senator dan dua anggota DPR dari Partai Republik yang berani menentang Trump, membuat oposisi gagal menggagalkan RUU ini.
Spektrum Luas
RUU ini mencakup berbagai isu, mulai dari imigrasi hingga reformasi pajak. Misalnya, memperpanjang pemotongan pajak tahun 2017 yang mencapai total $4,5 triliun.
Selain itu, pembayar pajak bisa mengurangkan penghasilan dari tip dan lembur, serta bunga pinjaman mobil buatan AS, sambil meningkatkan pengecualian pajak warisan. Pemerintah menyebut pemotongan ini sebagai kemenangan bagi kelas pekerja, meski analisis menunjukkan kelompok kaya lebih diuntungkan.
Di sisi lain, pemotongan bantuan kesehatan dan pangan bisa mengimbangi keuntungan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. 11,8 juta orang diperkirakan kehilangan asuransi dalam 10 tahun ke depan karena pemotongan Medicaid.
RUU ini juga mengurangi insentif pajak untuk energi hijau dan kendaraan listrik, sejalan dengan upaya Trump untuk mendorong industri bahan bakar fosil.
Alokasi $170 miliar untuk penegakan imigrasi disebut sebagai investasi terbesar dalam sejarah AS untuk deportasi.
Meski analis memperingatkan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, Trump mengabaikannya.
"Mereka bilang, ‘Ini berbahaya, semua orang akan mati,’" kata Trump. "Padahal sebaliknya – semua akan hidup. Ekonomi kita akan melesat seperti roket." Teks ini harus ditulis ulang dan diterjemahkan ke level C2 Bahasa Indonesia dengan beberapa kesalahan atau typo umum, tapi maksimal hanya 2 kali saja. Jangan kembalikan versi Inggrisnya, Jangan mengulang teks yang dikirim. Cukup berikan teks Bahasa Indonesia seolah dari penutur C2. Buat teksnya terlihat bagus secara visual dan jangan menambahkan teks apapun darimu, termasuk typo sekalipun.