Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mengumumkan salah satu pejabat tingginya meminta pertemuan dengan rekannya Jeffrey Epstein, Ghislaine Maxwell, yang saat ini dipenjara. Hal ini terjadi di tengah sorotan terus-menerus terhadap penanganan kasus oleh Presiden Donald Trump.
Pada Selasa, Jaksa Agung Pam Bondi merilis pernyataan dari wakilnya, Todd Blanche, yang menjelaskan bahwa ia sedang berusaha bertemu Maxwell untuk memastikan transparansi dalam penyelidikan Epstein oleh pemerintah.
“Departemen Kehakiman ini tidak lari dari kebenaran yang tidak nyaman, juga tidak lari dari tanggung jawab mengejar keadilan ke manapun fakta mengarah,” kata Blanche.
“Presiden Trump menyuruh kami membuka semua bukti yang kredibel. Jika Ghislaine Maxwell punya informasi tentang siapapun yang melakukan kejahatan terhadap korban, FBI dan DOJ akan mendengarkan apa yang ia katakan.”
Pernyataan Blanche muncul saat pemerintahan Trump menghadapi kecaman dari basis pendukungnya terkait skandal Epstein.
Pada 7 Juli, Departemen Kehakiman dan FBI merilis memo yang menyatakan bahwa tinjauan kasus Epstein tidak menemukan bukti baru, termasuk “daftar klien”.
Tapi temuan itu memicu kemarahan basis MAGA Trump, yang mencatat bahwa Bondi sendiri pernah menyebut adanya daftar klien “yang ada di meja saya saat ini” awal tahun ini.
Basis pendukung Trump lama mempercayai teori konspirasi tentang jaringan predator seks di tingkat tertinggi pemerintahan. Sebagian juga mempertanyakan kematian Epstein, menduga itu adalah upaya menutupi fakta.
Menurut otoritas, miliuner itu bunuh diri di sel penjara Manhattan pada 2019 saat menunggu sidang kasus perdagangan seks. Epstein dikenal memiliki lingkaran sosial yang kuat.
Maxwell, orang kepercayaan sekaligus mantan pacar Epstein, dipenjara sejak 2021 setelah dihukum karena terlibat dalam pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
Blanche menyatakan telah “berkomunikasi dengan pengacara Maxwell untuk mengetahui apakah kliennya bersedia berbicara dengan jaksa.”
“Saya berencana bertemu dengannya dalam beberapa hari ke depan,” tambahnya.
Pengacara Maxwell, David Oscar Markus, mengonfirmasi bahwa tim hukumnya “sedang berdiskusi dengan pemerintah dan Ghislaine akan bersaksi dengan jujur.”
“Kami berterima kasih kepada Presiden Trump atas komitmennya mengungkap kebenaran. Saat ini tidak ada komentar lebih lanjut,” ujarnya.
Perkembangan ini terjadi setelah Trump pekan lalu memerintahkan Bondi dan Blanche meminta pengadilan federal membuka transkrip juri dalam kasus Epstein dan Maxwell.
Trump sebelumnya mendukung FBI dan DOJ dalam penilaian awal bulan ini, yang gagal menemukan bukti baru terkait politisi atau pebisnis terkemuka di sekitar Epstein.
Salah satu teori konspirasi yang beredar adalah Epstein memakai jaringan perdagangan seks untuk memeras orang-orang berpengaruh, tapi memo Juli mementahkan klaim itu.
“Tinjauan sistematis tidak menemukan ‘daftar klien’ yang memberatkan,” bunyi memo. “Juga tidak ada bukti kredibel bahwa Epstein memeras tokoh-tokoh penting.”
Situasi ini kembali menyoroti hubungan Trump dengan Epstein selama bertahun-tahun, sementara anggota penting basis MAGA mengecam hasil memo sebagai tidak memuaskan.
Presiden berusaha mengabaikan protes, menyebut kontroversi ini sebagai “hoax Epstein” dan mencap pendukungnya “lemah” karena terus memperpanjang isu.
Tapi itu tidak meredakan kemarahan suara-suara berpengaruh dalam gerakan MAGA, yang menuntut Bondi mundur.
Awal tahun ini, Bondi berjanji DOJ akan merilis materi tambahan, termasuk “banyak nama” dan “catatan penerbangan” terkait klien Epstein.
Tapi informasi yang dirilis sejak Trump menjabat tidak memberikan pencerahan baru dalam kasus ini.
Trump sendiri harus berhadapan dengan liputan media tentang kaitannya dengan Epstein. Ia baru-baru ini menggugat The Wall Street Journal karena melaporkan surat yang ia tulis untuk ulang tahun Epstein ke-50.
Sejumlah pejabat tinggi Trump juga bertahun-tahun memicu spekulasi tentang berkas Epstein, termasuk Direktur FBI Kash Patel dan Wakil Direktur Dan Bongino.